Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Donald Trump

Donald Trump Didesak Minta Maaf atas Klaim Virus Corona Berasal dari Kebocoran Lab di Wuhan

Pemimpin Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan Shi Zhengli membantah klaim sumber wabah Covid-19 berasal dari laboratoriumnya.

Editor: Rizali Posumah
BBC World
Donald Trump saat bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut enyebut virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan yang bocor memunculkan beragam reaksi dari sejumlah kalangan. 

Belum lama ini, seorang ilmuwan terkemuka dari laboratorium Wuhan, meminta agar Donald Trump meminta maaf atas ucapannya tersebut.

Pemimpin Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan Shi Zhengli membantah klaim sumber wabah Covid-19 berasal dari laboratoriumnya.

Adapun, Shi juga mengecam pemerintah AS lantaran menghentikan pendanaan untuk penelitian bersama dengan para ilmuwan AS.

Shi menjelaskan, penyelidikan telah mengesampingkan kemungkinan virus itu bocor dari laboratorium.

Sebuah teori yang dipromosikan oleh beberapa pejabat AS, termasuk Trump sendiri.

Shi Zhengli, pemimpin Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan.

Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump duduk dengan tangan bersilang saat diskusi meja bundar tentang Pembukaan Kembali Sekolah-Sekolah Amerika yang Aman selama pandemi, di Ruang Timur Gedung Putih pada 7 Juli 2020, di Washington, DC. (AFP/Jim Watson)

Dia membantah, dirinya atau anggota timnya telah melakukan kontak dengan virus Sars-CoV-2 sebelum terdeteksi di kota akhir tahun lalu.

"Klaim Presiden AS Trump bahwa Sars-CoV-2 bocor dari kami institut benar-benar bertentangan dengan fakta."

"Ini membahayakan dan memengaruhi pekerjaan akademik dan kehidupan pribadi kita."

"Dia berutang permintaan maaf kepada kami," tutur Shi dalam majalah Science, dikutip Tribunnews dari SCMP.

Shi, dijuluki "wanita kelelawar" China karena penelitiannya tentang virus corona pada mamalia.

Dia juga mengecam keputusan keputusan National Institutes of Health pada bulan April untuk menghentikan pendanaan penelitian bersama dengan EcoHealth Alliance yang bermarkas di New York.

Shi dan kepala aliansi itu, Peter Daszak, telah mempelajari bagaimana virus corona berpindah dari kelelawar ke manusia.

Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China, Shi Zhengli.
Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China, Shi Zhengli. (dailymail via Wartakotalive)

Sejauh ini, mereka telah mendapat beberapa penemuan penting.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved