Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional Politik

Djarot S Hidayat Sindir Keras Akhyar Nasution Berkhianat ke Demokrat: Nafsu Berkuasanya Kelewatan

Menurut Djarot, langkah Akhyar Nasution yang dengan mudah berpindah partai dianggap sebuah pengkhianatan.

Editor: Frandi Piring
Istimewa
Djarot Saiful Hidayat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Djarot S Hidayat menyindir Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang dikabarkan telah bergabung dengan Partai Demokrat sebagai pelabuhan politiknya.

Akhyar Nasution sebelumnya merupakan kader PDIP.

Sanksi tegas kepada Akhyar Nasution akan diberikan PDIP, partai di mana ia mengawali karir politiknya.

Djarot Saiful Hidayat pun menegaskan, pihaknya tanpa tedeng aling-aling akan memberikan sanksi tegas kepada sosok petahana itu.

Menurut Djarot, langkah Akhyar Nasution yang dengan mudah berpindah partai dianggap sebuah pengkhianatan.

"Dia mengkhianati partai yang selama ini membesarkannya, dia (Akhyar) mungkin melupakan hal itu karena keburu nafsu dan ambisi kekuasaan yang kelewat besar," jelasnya.

Djarot menjelaskan Akhyar secara otomatis dipecat sebagai anggota kader partai karena berlabuh di partai lain.

Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat (Internet)

Mahkamah partai, kata Djarot secara otomatis akan mengusulkan pemecatan tersebut.

Ia menuturkan, selama ini sosok Akhyar yang tidak patuh dan mendzalimi partai.

"Ia melakukan sejumlah manuver politik, rekomendasi partai juga belum turun sampai saat ini," jelasnya.

Djarot menegaskan, ke depan akan sulit bagi sosok yang sudah dipecat kembali ke PDIP.

"Ke depan sulit untuk balik lagi sebagai anggota partai karena harus melalui proses di kongres partai," ucapnya.

Djarot berjanji, di akhir Juli, PDIP segera mengumumkan siapa sosok yang akan diusung dalam pilkada Medan.

Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution
Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution (via Beritasatu.com)

Seperti diberitakan sebelumnya, Akhyar Nasution resmi bergabung dengan Partai Demokrat.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu memastikan Akhyar Nasution sudah resmi menjadi kader Partai Demokrat. (yui/T R I B U N-MEDAN.com)

Respons Djarot hingga Sekjen PDIP

Djarot Syaiful Hidayat mengatahui Akhyar masih merupakan kader PDIP, karena pada pekan kemarin masih ikut rapat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP.

"Pakai seragam partai (saat itu)," ucap Djarot.

Namun, jika benar Akhyar telah pindah ke Partai Demokrat, Djarot tidak mempersoalkannya.

"Kalau memang benar sudah pindah partai, saya ucapkan selamat menempati rumah baru dan terima kasih telah keluar tanpa pamit," ucap Djarot.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017)
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017) (KOMPAS.COM/NURSITA SARI)

Sementara, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, setiap kader harus mengikuti aturan partai, termasuk dalam kebijakan terkait rekomendasi calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2020.

Bagi yang tidak bisa berdisiplin mengikuti aturan tersebut, diperbolehkan keluar dari partai.

Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto menanggapi perkembangan Pilwalkot Medan, di mana kader partai itu yang juga petahana, Akhyar Nasution, digadang-gadang maju dari PKS dan Partai Demokrat.

Sedangkan PDIP, walau belum diumumkan, sudah mengarahkan dukungan kepada Bobby Nasution.

"Jadi pertama bahwa seluruh kader partai itu punya disiplin terhadap aturan main, regulasi, dan juga kami jalankan demokrasi yang dipimpin oleh ideologi."

"Ketika Ibu Ketua Umum telah mengambil keputusan terhadap calon kepala daerah, maka disiplin yang diterapkan di PDIP."

"Dan itu jadi kultur demokrasi yang dibangun di PDIP yang wajib taat asas."

"Yang tidak taat kami persilakan untuk keluar," kata Hasto Kristiyanto saat konferensi pers virtual, Rabu (22/7/2020).

Hasto Kristiyanto memaparkan, dalam mempertimbangkan bakal calon kepala daerah, PDIP melihat banyak aspek.

Akhyar Nasution keluar dari PDI-P
Akhyar Nasution keluar dari PDI-P (Istimewa)

PDIP tidak hanya mempertimbangkan faktor elektoral, tetapi juga bagaimana proses menjadi pemimpin.

Proses itu termasuk berproses dari suara arus bawah, dilanjutkan tahapan-tahapan penyaringan seperti psikotes hingga pembobotan politik.

"Tetapi juga ada kepentingan strategis, baik bersifat nasional maupun juga di dalam kerja sama antar-parpol," ucap Hasto Kristiyanto.

Hasto Kristiyanto menambahkan, sebagai parpol yang terus membangun kemampuan berorganisasi demi membangun pemerintahan yang baik dan bersih, maka PDIP memastikan aspek-aspek hukum.

PDIP tidak pernah mencalonkan bakal calon yang punya persoalan hukum.

PDIP berkomitmen juga melalui sekolah partai, semua calon yang mendapatkan rekomendasi akan dididik serta disiapkan.

Dengan aspek-aspek strategis berbasis gotong royong, pemahaman terhadap pembumian ideologi Pancasila, hingga belajar best practice dari kepala daerah yang berhasil.

"Dan Alhamdulillah, kepala-kepala daerah yang mampu mengambil langkah terobosan dan dinyatakan berhasil oleh rakyat itu sebagian besar berasal dari PDI Perjuangan."

"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang ditunjukkan sehingga melalui langkah-langkah sistemik itu, kepemimpinan kader PDI Perjuangan banyak diterima oleh masyarakat," paparnya. (Seno Tri Sulistiyono/Chaerul Umam)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sanksi Tegas PDIP untuk Akhyar Nasution, Djarot S Hidayat Bilang Akhyar Otomatis Dipecat, https://medan.tribunnews.com/2020/07/25/sanksi-tegas-pdip-untuk-akhyar-nasution-djarot-s-hidayat-bilang-akhyar-otomatis-dipecat?page=all 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved