kabar Artis
Sandra Dewi Kenang Saat Melahirkan, Mengaku Sikapnya Kini Berubah
Andra Dewi mengungkapkan nyawanya hampir terenggut saat berjuang menjaga amanah Tuhan terhadap bayi di kandungannya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah melahirkan anak keduanya, Sandra Dewi mengaku sudut pandangnya soal anak berubah.
Ibu dua anak ini menceritakan pengalaman beratnya menjadi seorang wanita.
Apalagi ketika dia sedang mengandung serta berusaha untuk menjaga kesehatan bayinya.
Ia bercerita, ketika mengandung anak kedua, ada suatu kejadian yang tidak bisa ia lupakan.
Bahkan, kata Dewi Sandra, nyawanya hampir terenggut saat berjuang menjaga amanah Tuhan terhadap bayi di kandungannya.
Sandra Dewi berkisah, saat hamil anak kedua, posisi bayi di perutnya sempat sungsang dan hampir membuatnya harus menjalani persalinan secara caesar.

Namun, akhirnya posisi bayi dalam perut Sandra kembali normal dan bisa melahirkan tanpa operasi.
"Pas lahiran pun kan saya hampir mati juga karena kelilit tali pusar," tutur Sandra Dewi dalam siaran live di YouTube @magoDeiAlive, Kamis (23/7/2020).
Anak kedua Sandra lahir pada 2 September 2019 dan diberi nama Mikhael Moeis.
"Jadi ketika anak kedua lahir kemudian dia harus diobservasi karena lahirnya susah banget, saya juga merasa, 'Aduh Tuhan kayaknya kalau anak ini enggak keluar juga kayaknya saya mati, anak saya juga mati', karena susah banget keluarnya," ungkap Sandra Dewi.
"Ketika dia diobservasi di rumah sakit saya doa, 'Tuhan pokoknya ambil deh semuanya karier saya, materi yang saya punya yang penting anak saya sehat'," kata Sandra Dewi melanjutkan.

Oleh karena beratnya perjuangan melahirkan Mikhael Moeis, Sandra Dewi mengaku sikapnya banyak berubah.
Sandra Dewi mengatakan prioritasnya dalam membesarkan anak berubah, lebih mengutamakan kesehatan anak.
"Tadinya kan anak harus wah pokoknya baguslah ini itu, tapi ketika Mikha lahir saya sadar, 'oh ternyata yang penting itu sehat'. Yang penting anak sehat, sempurna, itu adalah segalanya," kata Sandra Dewi.
Istri Harvey Moeis ini juga mengaku lebih bisa menahan emosi kepada anak-anaknya.