Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Tak Lagi Tampil pada Konferensi Pers Covid 19, Dokter Reisa Broto Asmoro: Bakalan Kangen

Reisa menuturkan dirinya banyak mendapatkan pengalaman berharga semenjak bergabung dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19,

Dok BNPB
Dokter Reisa Broto Asmoro membenarkan dirinya tak akan lagi tampil mengedukasi publik dalam konferensi pers harian data pandemi Covid-19, Rabu (22/7/2020) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Selain Achmad Yurianto, Dokter Reisa Broto Asmoro juga tak akan lagi tampil pada konferensi pers harian data pandemi Covid-19 Indonesia. 

Sudah ada penggantinya. 

Dokter Reisa mengatakan dirinya akan kangen dengan suasana sebelumnya. 

Wajah dr Reisa Brotoasmoro tak lagi menghiasi konferensi pers corona virtual di Gedung BNPB, Jakarta Pusat. Begitu juga dengan Achmad Yurianto.
Wajah dr Reisa Brotoasmoro tak lagi menghiasi konferensi pers corona virtual di Gedung BNPB, Jakarta Pusat. Begitu juga dengan Achmad Yurianto. (instagram/Reisa Broto Asmoro)

“Bakalan kangen karena nggak ketemu pak Yuri (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan) setiap hari lagi. Siapa di sini merasa yang sama? Menjawab banyak pertanyaan yang muncul, memang mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian,” ujar Reisa melalui akun Instagram dirinya yang terverifikasi dikutip di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Meskipun tidak rutin tampil lagi di layar kaca, Reisa mengatakan, dirinya tetap akan mengedukasi publik mengenai Covid-19 lewat medium atau platform yang berbeda.

“Mari tetap semangat menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru. Ingat, pandemi masih ada dan kita harus lebih waspada lagi,” ujarnya.

Reisa menuturkan dirinya banyak mendapatkan pengalaman berharga semenjak bergabung dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, yang sekarang telah berganti nama menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

"Sejak bergabung dengan Gugus Tugas banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Apalagi menjadi bagian dari Tim Komunikasi. Terima kasih atas kesempatan dan kerja sama seluruh tim. Senang sekali karena sudah seperti keluarga besar sendiri,” tuturnya.

Reisa juga meminta masukan dari masyarakat mengenai jenis edukasi yang dianggap cocok agar pesan-pesan penanganan Covid-19 bisa tersampaikan kepada masyarakat.

“Kira-kira agar ke depannya tetap menjalankan konten edukasi yang lebih baik, apa dan bagaimana yang ingin dibahas? Terima kasih untuk masukkan yang membangun ingat, bersama kita pasti bisa," ujarnya.

Adapun pengumuman perkembangan kasus Covid-19 kini akan disampaikan oleh Prof Wiku Adisasmito sebagai Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

"Sebagaimana telah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Presiden telah menunjuk saya sebagai Jubir Satgas Penanganan Covid-19," ujar Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Dokter Reisa sarankan orang risiko tinggi Covid-19 olahraga di rumah

Dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan orang-orang dengan risiko tinggi apabila tertular Covid-19 agar berolahraga di rumah saja tanpa harus ke tempat pusat kebugaran yang memungkinkan bertemu dengan banyak orang.

"Olahraga risiko tinggi tertular Covid-19 yaitu olahraga di tempat umum secara berkelompok dan menggunakan alat secara gantian," kata Reisa yang merupakan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta yang disiarkan melalui kanal YouTube, Minggu (28/6/2020).

Reisa mengatakan, bagi orang yang punya penyakit diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal, autoimun, sedang hamil hindari olahraga tipe ini.

Olahraga yang berisiko rendah tertular Covid-19 adalah olahraga di rumah secara sendiri atau dengan anggota keluarga dan menggunakan alat olahraga sendiri. "Utamakan olahraga jenis ini," kata Reisa.

Kendati demikian, Reisa mempersilakan bagi orang yang berisiko rendah bila tertular Covid-19 untuk berolahraga di luar ruangan atau di pusat kebugaran.

Asalkan, kata dia, tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Olahraga berjalan kaki harus jaga jarak dua meter, bagi yang berlari berjarak 10 meter, dan pesepeda menjaga jarak 20 meter.

Untuk olahraga di pusat kebugaran agar pengelolanya menerapkan protokol kesehatan dasar seperti menyiapkan sarana cuci tangan, jaga jarak saat berolahraga, cek suhu, cek kondisi kesehatan, membatasi anggota yang berlatih, serta disinfeksi alat-alat olahraga.

"Hindari penggunaan AC, utamakan gunakan sirkulasi udara lewat pintu atau jendela, disarankan menggunakan air purifier, untuk handuk dan matras harus bawa sendiri," kata dia.

Untuk petugas kasir dianjurkan menggunakan masker dan pelindung wajah, dibuatkan jadwal latihan agar bisa jaga jarak, jalur masuk dan keluar berbeda, dan setiap anggota olahraga termasuk pelatihnya terbebas dari Covid-19.

"Bagi yang sakit sangat dianjurkan untuk tidak datang ke tempat umum seperti pusat kebugaran. Para lansia juga sangat disarankan berolahraga sendiri-sendiri bukan berkelompok," katanya. (Antaranews)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dokter Reisa Benarkan Tak Akan Lagi Tampil di Konferensi Pers Harian Covid-19, Ini Alasannya,

https://wartakota.tribunnews.com/2020/07/22/dokter-reisa-benarkan-tak-akan-lagi-tampil-di-konferensi-pers-harian-covid-19-ini-alasannya?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved