Berita Bolmut
Kembangkan Budidaya Udang Vaname, Depri Pontoh Dorong Warga Maksimalkan Pengelolaan Tambak
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus menunjukkan upaya dalam rencana pengembangan pembangunan di daerah
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: David_Kusuma
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO - Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus menunjukkan upaya dalam rencana pengembangan pembangunan di daerah.
Hal ini dengan terlaksananya studi tiru di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat yang dilakukan oleh Bupati Bolmut belum lama ini dalam rangka studi tiru pengelolaan pengembangan tambak udang vaname.
“Di sana kita mempelajari seperti apa metode yang mereka pakai sehingga menghasikan udang yang maksimal, ini tentu bisa dikembangkan di daerah Bolmut,” tutur Bupati Depri Pontoh, Selasa (22/7/2020).
Dirinya mengungkapkan adanya potensi tambak antara Pasangkayu dan Kabupaten Bolmut hampir sama, akan tetapi di Bolmut rata-rata masih dikelola secara tradisional.
• Ada 746 Orang Kontak Erat Risiko Tinggi Dikarantina di Sulut
“Ini menjadi motivasi, untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, sebab sebanyak 62 desa di Kabupaten Bolmut berada di wilayah pesisir,” jelas Pontoh.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir Djakaria Babay terkait data potensi lahan tambak untuk pengembangan budidaya udang vaname mengatakan, pihaknya siap jika ada investor datang mengembangkan budidaya udang vaname.
"Di samping itu, terkait dengan arah pembangunan sektor perikanan telah dibagi menjadi 6 klaster pembangunan dan Pinogaluman sebagai pusat kelautan dan perikanan (Mina Politan)," ungkap Babay.
• Bersimpuh Pada Dewi Saraswati, Siswa Werdi Agung Raih Ilmu dan Akhlak
Selain itu, kesiapan lahan di Kecamatan Pinogaluman telah ditinjau langsung oleh Bupati Bolmut, serta Asisten Pemerintahan dan Kesra.
“Lahan tambak di Bolmut memiliki potensi luas 820 Ha tersebar di enam Kecamatan yaitu di Kecamatan Sangkub 185 Ha, Bintauna 60 Ha, Bolangitang Timur 350 Ha, Bolangitang Barat 40 Ha, Kaidipang 35 Ha, dan Pinogaluman 150 Ha,” papar Babay.
“Sesuai Data tersebut, hanya di Kecamatan Bolangitang Barat pengelolaannya secara Supra Intensif dan semi intensif, selain itu masih tradisional,” tandasnya. (Mjr)
