Sapardi dan Puisinya yang Bernyanyi
Bagi kebanyakan orang, puisi adalah karya yang sulit dipahami. Namun tidak dengan puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kabar meninggalnya penyair Sapardi langsung direspon warganet. Dua tagar #Innalillahi dan #Pak Sapardi menjadi trending topic di twitter pada Minggu pagi kemarin. Sejumlah tokoh, seperti Goenawan Mohamad menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Sapardi Djoko Damono. "Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020," tulisnya dalam akun @gm_gm.
Sementara komposer Ananda Sukarlan mendoakan yang terbaik untuk sosok idolanya tersebut, serta mengenang kebaikan almarhum semasa hidup. "Pak Sapardi buat saya kayak ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Sangat humble, mungkin dia tidak sadar betapa dahsyat puisinya. Buat dia, puisi mengalir saja, bukan sesuatu yang membikin eksis," ujar Ananda. (tribun network/dod/bay)