Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

anggota ISIS

Pasukan Khusus Inggris SAS Tewaskan 100 Anggota ISIS dalam Pertempuran

Penembak runduk (sniper) SAS disebut sudah melakukan pelacakan anggota ISIS asal Inggris di dataran tinggi terpencil, dalam "perang rahasia".

Editor: Aldi Ponge
Twitter/of_crowned
Ilustrasi ISIS 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Pasukan khusus Inggris, Special Air Service ( SAS) berhasil menewaskan 100 anggota ISIS setelah terlibat pertempuran

Special Air Service menargetkan warga Inggris yang bergabung dengan kelompok teroris itu di utara Irak.

Penembak runduk (sniper) SAS disebut sudah melakukan pelacakan anggota ISIS asal Inggris di dataran tinggi terpencil, dalam "perang rahasia".

Dalam pelacakan yang berlangsung selama tiga bulan terakhir, mereka terlibat setidaknya dalam 10 pertempuran melawan teroris itu.

JAWABAN SOAL TVRI Senin 20 Juli 2020 untuk Siswa SD Kelas 4-6, Program Belajar dari Rumah

Ilustrasi pasukan SAS Inggris.
Ilustrasi pasukan SAS Inggris. (via Daily Mail)

Selain Irak, operasi rahasia juga digelar di Suriah, di mana pendukung Daesh (akronim ISIS) asal Inggris diidentifikasi dari identitas dan DNA mereka.

Dalam laporan Daily Mail, pada 28 April, ada 10 teroris berkewarganegaraan Inggris yang terbunuh dalam baku tembak di pegunungan Hamrin.

Dikutip Daily Mirror Minggu (19/7/2020), dalam bertugas SAS juga disokong jet tempur RAF Typhoons yang membombardir persembunyian teroris di gua.

Tak hanya jet tempur, drone juga dikerahkan seperti pada baku tembak pada 23 dan 31 Mei, meski tak diketahui berapa banyak teroris yang terbunuh.

"Resimen yang bertugas benar-benar sibuk," jelas sumber internal pertahanan. Dia menerangkan kondisi yang dialami pasukan cukup berat.

Dia menjelaskan tidak hanya harus melalui gunung dan cuaca yang panas, mereka juga berjibaku melawan milisi ISIS yang terus menggempur.

 
"Sekitar 100 anggota mereka sudah dilenyapkan," jelas si sumber yang menuturkan tidak ada korban jiwa dari kalangan sipil dalam operasi tersebut.

Pakar intelijen meyakini ISIS belum seepnuhnya hilang, meski pada Maret 2019 dideklarasikan kalah setelah benteng terakhir di Baghouz, Suriah, direbut.

Berdasarkan estimasi dari PBB, kelompok teroris itu diduga masih menyimpan uang hingga 100 juta dollar AS, sekitar Rp 1,4 triliun.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace berujar, pihaknya terus mengerahkan Typhoons hingga drone tempur Reaper untuk membasmi Daesh.

"Tindakan ini merupakan demonstrasi bahwa militer Inggris tidak akan lelah untuk melindungi rakyat kami," tegas Menhan Wallace.

SUMBER: https://www.kompas.com/global/read/2020/07/19/191020870/100-anggota-isis-tewas-dalam-pertempuran-melawan-pasukan-khusus-inggris?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved