Orang Takut Corona di RS Kandou: Kunjungan Turun hingga 60 Persen
Pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merubah segalanya. Orang semakin khawatir berkunjung ke rumah sakit (RS).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Ia mengatakan, kebanyakan lantaran banyak warga takut ke rumah sakit, akibat pandemi covid 19. Padahal sebenarnya tidak masalah, lantaran pasien covid 19 sudah ditangani dengan prosedur yang benar, dan ruangan sendiri.
Pasien di RSUD Bolaang Mongondow Utara juga mengalami penurunan.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Rekam Medik RSUD Bolmut Dito Buntuan SFarm mengatakan, bahwa dari bulan Maret hingga Mei kunjungan pasien cenderung turun.
• Hari Ini Indonesia Hampir Salib China dalam Jumlah Positif Corona, 5 Daerah Ini Penyumbang Terbanyak
"Kalau kunjungan pasien di bulan Januari 2020 385 Pasien, sedangkan yang dirawat ada 179 pasien, hingga bulan Februari jumlah pasien yang dirawat ada 133 pasien," jelas Dito.
Dia mengatakan memasuki bulan Maret dimana mulai adanya penanganan pasien covid-19 yang dirawat jumlah kunjungan turun drastis menjadi 111 pasien.
"Berlanjut hingga bulan April hingga bulan Mei jumlah pasien yang berkunjung turun di angka 143 dan yang menjalani perawatan 70 pasien dan bulan Mei hanya 84 pasien yang berkunjung dan yang dirawat 42 Pasien," papar Dito.
Lanjutnya, Perhitungan tersebut dimulai ketika pasien masuk dan dilakukan penanganan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD). "Untuk pasien yang dilakukan penanganan di ruang UGD dari Januari hingga Mei ada total 469 pasien," sebutnya.
Kata dia, jika ditotal jumlah pasien yang dirawat saat ini di RSUD Bolmut total ada 535 pasien. Hanya, untuk bulan Juni dan bulan Juli masih sementara dilakukan perekapan data, namun dipastikan cenderung mengalami penurunan.
"Ini karena adanya masyarakat yang mungkin takut untuk datang melakukan pemeriksaan atau rawat inap di RSUD, karena diketahui saat ini kita sedang merawat satu orang pasien positif di ruang isolasi," ungkap Dito. "Penurunan tampak jelas terlihat ketika mulai adanya perawatan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit. Yaitu di bulan Maret hingga Mei," pungkasnya.

Prof Grace Kandou
Pakar Epidemiologi dari Unsrat
Masyarakat Terpukul
Mewabah Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Sulawesi Utara membuat jumlah kunjungan pasien umum di rumah sakit menurun secara signifikan. Penurunan pasien ini, sangat wajar di tengah pandemi.
Karena secara psikologis, masyarakat kita terpukul dan tertanam stigma untuk tidak mengunjungi rumah sakit, karena selain bahaya, masih banyak masyarakat yang berpikir bahwa ketika sakit normal dan berkunjung di rumah sakit akan dinyatakan Covid-19.
Sehingga hal ini yang mempengaruhi warga untuk tidak datang ke rumah sakit. Memang stigma yang terbangun di masyarakat saat ini, sangat mempengaruhi penurunan orang untuk datang ke rumah sakit.
Ini yang memang menjadi dilematis, apalagi saat ini 70 persen kasus Covid-19 di Sulut, itu orang tanpa gejala, sehingga sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu rumah sakit rujukan khusus Covid-19 memang perlu secepatnya beroperasi, agar dapat dilakukan pemilahan pasien yang berisiko Covid-19 dan tidak.
Agar ketika beroperasi, kekhawatiran masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan dapat berkurang. Ini yang harus menjadi jaminan untuk mengubah stigma masyarakat. (fis/art/ano/hem/amg/mjr/drp)