Lima Jam Komisi III DPRD Kotamobagu Periksa Bangunan RSUD, Ditemukan Banyak Temuan

TRIBUNMANADO.CO.ID,KOTAMOBAGU- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kotamobagu lanjutkan pemeriksaan lapangan terhadap hasil Pemkot Kotamobagu yang tertera dalam LPJ 2019, Rabu (15/7/2020).

Kali ini mereka meninjau bangunan RSUD Kota Kotamobagu yang dibangun pada 2019.

Ada enam orang komisi III, dipimpin oleh ketua Royke Kasenda. Sementara dari RSUD Kotamobagu ada dr Eka Budiyanti Dirut bersama jajaran.

Beberapa gedung mereka tinjau, mulai dari ruang operasi, klinik, hingga ruang radiologi. Semua yang dibangun menggunakan anggaran tahun 2019.

Tak hanya itu, semua sarana dan pra sarana di tinjau.

Sekitar lima jam mereka berada di kawasan RSUD Kotamobagu, diakhiri dengan rapat bersama.

Iqbal Mokoginta Sekretaris Komisi III menjelaskan, bahwa secara umum sudah bagus.

"Tapi ada yang kurang pekerjaan finishing, pengecatan plafon dan dinding, kami minta diselesaikan minggu ini," jelasnya.

Ia menjelaskan, ada sekitar tujuh pekerjaan fisik di RSUD Kotamobagu tahun 2019.

"Ada gedung operasi yang belum digunakan, padahal sebenarnya sudah bisa digunakan, sebab peralatannya sudah dianggarkan, namun terpaksa digeser lantaran covid 19, makanya tertunda lagi," jelasnya.

Ada juga koridor yang pekerjaannya sudah selesai tapi masih kelihatan batu bata.

Mereka juga mengingatkan manajemen rumah sakit, khususnya pelayanannya, sebab kesehatan adalah hak dasar.

Yusrin Mantali Kabag Umum RSUD Kotamobagu menjelaskan, sangat menghargai upaya dan perhatian dari DPRD khususnya Komisi III mulai dari pembanguan hingga diserahkan ke pemerintah daerah.

"Pihak DPRD khusus komisi III terus memantau kegiatan maupun proses pembangunan pelaksanaan pelayanan yang ada di rumah sakit ini, dan memberikan support anggaran," jelasnya.

Ia mengatakan, hasil di lapangan akan ditindaklanjuti, kedepannya agar RSUD Kotamobagu bisa lebih baik lagi.

"Kita bangun komunikasi dengan Komisi III," jelas dia.

Pelayanan terhadap pasien juga akan ditingkatkan, khususnya respon time pelayanan pasien yang baru tiba, apalagi itu bersentuhan langsung dengan masyatakat.

"Terkait ada beberapa bangunan yang kelihatan sudah rusak, seperti teras IGD yang bocor, kami akan menyurat ke kontraktor, sebelum masa pemeliharaan berakhir," ujarnya.