Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekilas Tokoh

Kisah Eka Tjipta Widjaja, Jualan Kue hingga Jadi Orang Terkaya Indonesia, Berjuang di Tanah Celebes

Meski demikian, semua kekayaan itu tidak didapat Eka dengan mudah, melainkan lewat usaha dan kerja kerasnya.

Editor: Frandi Piring
www.sinarmas.com
Kisah Hidup Almarhum Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinarmas Grup. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama almarhum Eka Tjipta Widjaja kembali menjadi buah bibir.

Hal itu disebabkan karena gugatan perebutan harta warisan yang dilayangkan anaknya Freddy Widjaja ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Total jumlah harta warisan yang digugat yang merupakan aset dari sejumlah perusahaan di bawah bendera Sinarmas Group  mencapai Rp 672,61 triliun.

Ketika Eka Tjipta Widjaja meninggal, warisan yang ditinggalkan beliau tidaklah sedikit.

Walau demikian, semua kekayaan itu tidak didapat Eka dengan mudah, melainkan lewat usaha dan kerja kerasnya.

Eka memulai usahanya sejak remaja, tepatnya mulai tahun 1938.

ILUSTRASI. Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group/1996/
ILUSTRASI. Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group/1996/ (Pho.Lukas Ferdinand.)

Pria kelahiran Quanzhou, Fujian, China pada 27 Februari 1921 itu awalnya berjualan biskuit dan permen di penjuru Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kemudian ia memperluas jenis dagangannya, yakni berjualan kopi hingga nasi ayam untuk tentara Jepang di Pantai Losari, Makassar.

Bisnis lainnya yang pernah dilakoni lulusan SD itu ialah minyak goreng, besi bekas, pembuat makam, hingga kopra.

Namun, perjalanan bisnis di Makassar naik turun, bahkan beberapa kali gulung tikar di salah satu kota terbesar di pulau Celebes tersebut.

Kejayaan Eka Tjipta dimulai saat dia hijrah ke Surabaya.

Di sana ia memulai bisnis perkebunan kopi dan karet serta membangun CV Sinar Mas.

Lambat laun, bisnis-bisnisnya mulai beranak pinak dan semakin bervariasi di bawah bendera Sinarmas Grup.

Kini, grup usaha tersebut memiliki enam pilar bisnis utama yang telah dikenal masyarakat.

Bisnisnya terbagi dalam sektor pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, pengembang dan real estate, layanan keuangan, komunikasi dan teknologi, kemudian energi dan infrastruktur.

Kisah Hidup Almarhum Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinarmas Grup.
Kisah Hidup Almarhum Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Sinarmas Grup. (Istimewa/Sinarmas.com)

Di bidang pulp dan kertas, Sinarmas mengelola bisnis melalui Asia Pulp & Paper (APP).

Lini usaha di APP bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di Mojokerto, Jawa Timur pada 1972.

Selain itu, perusahaan juga memiliki usaha melalui PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

Pada 2019, laba bersih TKIM mencapai US$16,51 juta dan INKP Rp274,37 juta. Secara total, perusahaan mengestimasi produksi industri di bawah naungan APP mencapai 12 juta ton per tahun.

Pemasaran produk menjangkau 120 negara di enam benua.

"APP adalah lembaga yang menaungi sejumlah pabrik pulp dan kertas di Indonesia, yang meski masing-masing dikelola secara independen, namun dipersatukan oleh
kesamaan nilai dan histori: anggota keluarga besar Sinar Mas," tulis perusahaan di situsnya, dikutip Selasa (14/7).

Kemudian, di sektor agribisnis dan makanan, Sinarmas juga memiliki Golden Agri-Resources Ltd (GAR).

Perusahaan ini berdiri sejak 1996 dan tercatat di Bursa Efek Singapura sejak 1999.

Bersama salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 1992, GAR

termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.

Lalu, di sektor properti ada Sinar Mas Land.

Perusahaan dikenal sebagai kontraktor dalam pembangunan kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata.

Pengembangan usaha pun diklaim tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di Asia hingga Eropa.

Selanjutnya, di bidang keuangan, Sinarmas Group menggarap pasar di Indonesia melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA).

"Perusahaan menyediakan berbagai layanan keuangan bagi nasabah korporasi, termasuk pula usaha mikro, kecil dan menengah maupun perorangan melalui sejumlah anak perusahaan yang dinaunginya," jelas grup.

Layanan yang diberikan mulai dari perbankan, asuransi, pembiayaan nasabah, hingga manajemen aset.

Di bidang telekomunikasi, ada PT Smartfren Telecom Tbk. Perusahaan memberikan layanan internet dengan kecepatan tinggi berbasis 4G LTE.

Terakhir di bidang energi dan infrastruktur, ada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk yang didirikan sejak 1998.

Perusahaan menyasar pasar nasional dengan penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia melalui beberapa anak usaha.

"Diawali dengan memasok kebutuhan energi bagi fasilitas produksi pilar bisnis pulp dan kertas di lingkup Sinar Mas, kini perseroan memperluas jangkauan layanan dengan memasok pula kebutuhan listrik bagi masyarakat," terangnya.

Kerajaan bisnis tersebut berhasil mengangkat nama Eka Tjipta Widjaja menjadi salah satu orang terkaya di nusantara.

Catatan Forbes, keluarga Widjaja memiliki harta sebesar US$9,6 miliar atau sekitar Rp135,14 triliun pada 2019.

Dengan kekayaan itu, keluarga Widjaja menempati posisi orang terkaya kedua di Indonesia setelah Hartono bersaudara yang memiliki PT Bank Central Asia Tbk atau BCA. (Tribun network/dod/kps)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Orang Terkaya Indonesia, Berawal dari Jualan Kue, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/07/15/kisah-orang-terkaya-indonesia-berawal-dari-jualan-kue?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved