Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Ilmuan Temukan Versi Baru Virus Corona, Bisa Menyebar Lebih Cepat Tapi Tidak Lebih Mematikan

Sebuah studi global menemukan bukti tentang versi baru virus corona telah menyebar dari Eropa ke Amerika Serikat.

Editor: Rizali Posumah
(Shutterstock)
Ilustrasi pasien positif Covid-19. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga hari ini dunia masih terus berupaya memerangi pandemi virus corona. 

Para pemimpin-pemimpin di berbagai negara menerapkan berbagai macam kebijakan demi menekan penyebaran virus corona.

Pun, para ilmuan tak tinggal diam. Mereka berlomba-lomba untuk menemukan vaksin yang bisa menyudahi pandemi ini.

Namun, belum lama ini, para ilmuah menemukan satu bukti lain tentang virus corona,

Sebuah studi global menemukan bukti tentang versi baru virus corona telah menyebar dari Eropa ke Amerika Serikat.

Mutasi baru virus corona ini lebih mungkin menginfeksi orang, tetapi disebut lebih tidak mematikan daripada variasi virus sebelumnya.

"Ini adalah bentuk dominan yang menginfeksi orang," kata peneliti Erica Ollmann Saphire dari La Jolla Institute for Immunology dan Coronavirus Immunotherapy Consortium kepada CNN.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell tersebut didasarkan pada beberapa hasil temuan tim peneliti sebelumnya yang dirilis pada server pracetak di awal tahun ini.

Informasi yang dibagikan tentang urutan genetik mengindikasikan versi virus corona baru ini mengambil alih.

Tim saat ini tidak hanya memeriksa lebih banyak urutan genetik, tetapi juga menjalankan eksperimen yang melibatkan orang, hewan, dan sel dalam cawan laboratorium.

Mereka menyebut, mutasi baru virus (G614) hampir sepenuhnya menggantikan versi pertama virus yang menyebar di Eropa dan AS (D614).

Profesor Onkologi Medis di Universitas Warwick di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Lawrence Young, menganggap penelitian ini sebagai kabar baik.

"Penelitian sementara menunjukkan varian G614 mungkin lebih menular, tetapi tidak lebih patogenik (menimbulkan penyakit)," kata dia.

Tim menguji sampel yang diambil dari pasien di seluruh Eropa dan AS dan lalu mengurutkan genom.

Genom adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved