Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Berprestasi dan Punya 700 Piala, Siswa Ini Malah Gagal Tak Bisa Lanjut ke SMA Karena Hal Sepele Ini

Sebelumnya dari pemerintah sudah membuka (PPDB), terkait hal tersebut diketahui banyak yang memprotes dengan sistemnya.

Editor: Glendi Manengal
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Ironi, Meski Berprestasi Hingga Miliki 700 Piala, Siswa SMP Ini Terancam Putus Sekolah di Tengah Pandemi Gegara Hal Sepele, Ini Penyebabnya! 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya dari pemerintah sudah membuka (PPDB).

Terkait hal tersebut diketahui banyak yang memprotes dengan sistemnya.

Kabarnya ada seorang siswa yang berprestasi bahkan tak lulus karena masalah sepele.

Kecelakaan Maut, Gadis Berusia 18 Tahun Tewas Terlindas Truk, Setelah Jatuh Dikolong Mobil Trailler

VIRAL VIDEO BUAYA Dijadikan Mainan Anak-anak di Sungai, Sudah Tak Punya Harga Diri Lagi

SADIS! Kakak Tewas di Begal Adik Kandung Sendiri, Demi Membeli Narkoba

PPDB SD-SMP-SMA Jakarta Jalur Zonasi
PPDB SD-SMP-SMA Jakarta Jalur Zonasi (Dok. KOMPAS.com)

Beberapa waktu ini sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta telah dibuka.

Namun lantaran menggunakan faktor usia sebagai acuan utama lolos seleksi, membuat banyak siswa terancam akan kalah saing untuk bisa lolos di sekolah-sekolah tahun ini.

Meski mendapat kecaman, Dinas Pendidikan DKI Jakarta ternyata telah menyiapkan alternatif lain.

Alternatif ini disebut sebagai PPDB jalur bina RW yang akan dibukan pada tanggal 4-6 Juli 2020 mendatang.

Tetapi orang tua murid meyakini bahwa alternatif dari Dinas Pendidikan tersebut tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada.

Hal itu seperti apa yang dialami oleh seorang nenek yang harus mencarikan sekolah bagi cucunya ini.

Siwi Purwanti (60) harus memutar otak untuk bisa mendaftarkan cucunya yang bernama Aristawidya Maheswari (15) agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Keluarga yang tinggal di RT 01/09 Rusun Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur ini terancam tak bisa menyekolahkan Aristawidya ke jenjang SMA.

Apa yang dialami oleh Aristawidya itu lantaran hal yang sepele.

Tak adanya SMAN yang terletak di wilayah tempat tinggalnya menjadikan kendala siswa berprestasi itu terancam putus sekolah.

Kebijakan faktor usia dalam sistem PPDB di daerah Jakarta menyulitkan sang nenek Aristawidya untuk mencarikan sekolah bagi cucunya.

Apalagi alternatif yang diberikan oleh Dinas Pendidikan setempat juga tak mungkin ditempuh oleh Siwi demi menyekolahkan cucunya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved