Bandara Samrat
Pembangunan Terminal Internasional Bandara Samrat Capai 22 Persen, Minggus yakin Selesai Tahun ini
Proses pembangunan Terminal Internasional Bandara Sam Ratulangi Manado tetap berlangsung meskipun di tengah pandemi Covid-19
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Proses pembangunan Terminal Internasional Bandara Sam Ratulangi Manado tetap berlangsung meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Wahyu Prayogo, Manager Lapangan Adhi Karya menjelaskan, sejauh ini proses pembangunan mencapai 22,3 persen.
"Itu posisi pencapaian hingga Juni kemarin," kata Wahyu kepada media, Rabu (01/06/2020).
Katanya, pekerjaan sempat terkendala pandemi Covid-19. Adhi Karya sempat kesulitan mendatangkan tenaga kerja tambahan dari luar daerah. Begitu juga dengan material yang dibutuhkan.
• Joune Ganda Kembali Salurkan Bantuan di Tiga Gereja Ini
Namun seiring adanya pelonggaran yang diberikan pemerintah, keadaan berangsur normal.
"Kita sudah bisa mendatangkan tenaga kerja. Jadwal mendatangkan material dari luar kita majukan," jelas Wahyu.
Sejauh ini, kata dia, proses pekerjaan masih fokus pada pemasangan bor pile (tiang pancang).
"Ini memang agak lama tapi setelah ini, pekerjaan bisa lebih cepat. Apalagi ada dukungan material dan tenaga kerja," jelasnya.
• Dikabarkan Berpasangan dengan Tomy Sumendap di Pilbup Boltim, SSM: Komunikasi Kita Cukup Baik
Wahyu mengatakan, pihaknya optimistis pekerjaan terminal baru ini bisa selesai sebelum akhir tahun sesuai target awal.
GM PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai mengatakan, pihaknya tetap yakin proyek bisa tuntas sebelum akhir tahun
Sejak awal, Minggus menargetkan pembangunan selesai sebelum Desember sehingga bisa digunakan sebelum libur Natal dan Tahun Baru.
• Jalin Silahturahmi, Polres dan Bawaslu Minut Gelar Kegiatan Bola Voli
"Kita tetap optimistis, ini akan jadi hadiah Natal bagi masyatakat Sulut," katanya.
Terkait itu, Minggus meminta maaf kepada masyarakat sekitar jika pekerjaan pembangunan agak mengganggu kenyamanan.
"Kami mohon maaf jika memang ada yang kurang nyaman tapi kami pastikan proyek ini berjalan sesuai aturan, ada Amdal-nya. Apalagi, ini untuk masyarakat Sulut. Bukan siapa-siapa," kata pria supel ini.(ndo)
