Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Nasional

Di ILC Fahri Hamzah Berapi-api Soal Kemarahan Jokowi: Luar Biasa Presiden Tuduh Para Menterinya

Presiden Jokowi tampak merasa kesal dengan kinerja para menteri di tengah pandemi covid-19.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Youtube Setpres RI/ILC tvOne
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat di acara ILC tvOne, menanggapi kemarahan Presiden Jokowi kepada jajaran Menteri saat Rapat Paripurna Kabinet. 

Fahri menafsirkan, dalam hal itu, presiden seolah-olah menuduh para menterinya tidak punya perasaan.

"Kemudian presiden mengatakan, banyak yang nggak punya perasaan, waduh itu luar biasa."

"Jadi mungkin dia menuduh menteri-menterinya nggak punya perasaan," ungkap Fahri.

Menurut Fahri, kata 'tidak punya perasaan' ini jika diucapkan dalam sebuah sinetron bermakna ringan.

Namun, saat diucapkan seorang presiden terhadap lembaga negara, itu adalah hal yang serius.

"Tuduhan tidak punya perasaan kepada lembaga negara itu serius sebenarnya," ucap dia.

Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020). (HUMASLEM SETKAB)

Selain itu, Fahri juga menyinggung pernyataan presiden soal bantuan yang tak kunjung turun.

Menurut dia, apa yang disampaikan Jokowi kali ini bukanlah drama semata.

"Kemudian beliau mengatakan, apa mau dilihat rakyat mati dulu baru cair."

"Sepandai-pandainya Pak Jokowi membuat drama tapi menurut saya mungkin ini bukan drama ya," kata Fahri.

Selanjutnya, soal kejujuran Jokowi yang menyebut tidak ada progres signifikan yang dilakukan oleh para menterinya.

Fahri menilai, bahwa pernyataan presiden itu bukan drama, karena tak mungkin seorang presiden berbicara sembarangan di depan seluruh rakyatnya.

"Yang terakhir, sejujurnya saya katakan tidak ada progres, ini kata-kata presiden, ya sedrama-dramanya kan nggak boleh presiden kemudian ngawur dalam kata-kata."

"Sebab dia dengar oleh rakyat dan dipertimbangkan oleh yang beliau ulang-ulang berkali-kali, 267 juta rakyat Indonesia," jelasnya.

Terakhir, Fahri menyinggung soal presiden yang siap mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved