Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

PDIP: Akan Ada Reshuffle Kabinet Indonesia Maju untuk Langkah Cepat Memperkuat Kepercayaan Publik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020

Editor: Frandi Piring
www.setneg.go.id
Presiden Jokowi jengkel dengan kinerja Kabinet Kerja 

bahwa 1-2 hari lalu growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya. Lalu, Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen.

"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal.

"Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi.

Arief Poyuono Sebut Jokowi Tahu Siapa Menteri yang Kinerjanya Lelet dan Tidak Punya Sense of Crisis

Disebut Ada yang Tidak Beres dalam Kabinet Menteri, Jokowi Terpikir Bubarkan Lembaga dan Reshuffle

Refly Harun kepada Jokowi: Cobalah Cari Orang-orang Tulus Pekerja Keras Bukan Pemburu Rente Jabatan

Refly Harun kepada Jokowi: Cobalah Cari Orang-orang Tulus Jalankan Tanggung Jawab

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pemerintahan Jokowi, Refly berpendapat bahwa sering kali orang-orang terbaik justru disingkirkan.

Ada orang-orang yang memiliki konsep yang baik, lurus, tulus hingga pekerja keras malah tidak terpakai.

Hal itu disampaikan Refly Harun unutk menanggapi ancaman perombakan atau reshuffle kabinet yang diungkapkan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) lalu.
Pakar hukum Tata Negara Refly Harun.
Pakar hukum Tata Negara Refly Harun. (Youtube Refly Harun)

"Cobalah cari orang-orang yang tulus, orang-orang yang lurus, orang-orang yang mau bekerja keras yang tidak memburu rente ketika menjabat," ujar Refly, seperti dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube-nya, Senin (29/6/2020).

Lanjut Refly, tapi kalau ada kontrak-kontrak politik yang belum selesai memang gawat, presiden akan senantiasa terbelenggu.

Karena bisa saja, misal partai A berutang atau berpiutang, sehingga presiden harus melunasi utangnya terlebih dahulu.

"Bisa nggak kita sebagai bangsa dan negara sudah lah anggap saja semua yang sudah digelontorkan itu entah itu keringat jasa, uang dan sebagainya untuk kebaikan republik dan kita sudah menerima, Presiden Jokowi sudah terpilih" ungkap Refly.

Menurut Refly, sekarang saatnya, Presiden Jokowi mengerahkan segenap tenaga untuk merealisasikan mimpi tentang Indonesia.

Mimpi tentang pembangunan sumber daya manusia yang luar biasa di sisa masa jabatannya.

Walaupun Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19 yang menyebabkan bangsa terpuruk, tapi, menurut Refly, presiden harus menunjukkan kepemimpinan yang kuat.

"Harus menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa, tidak boleh anti kritik berani merekrut orang-orang terbaik."

"Tidak boleh ditunggangi free rider, penunggang-penunggang gelap yang menumpuk kekuasaan dan uang di Istana," tegasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved