Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Negara Ini Diduga jadi Faktor Pemicu dalam Konflik China dan India, Bukan Amerika Serikat

Tentara India dan China saling menyerang, di Dataran Galwan, insiden dianggap sebagai puncak sengketa kedaulatan perbatasan Tiongkok-India

Editor: Rhendi Umar
Kolase foto militer China dan India
Ilustrasi Kekuatan Militer China dan India 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tentara India dan China saling menyerang, di Dataran Galwan, insiden dianggap sebagai puncak sengketa kedaulatan perbatasan Tiongkok-India.

Tetapi menurut pengamat, ada faktor lain yang memengaruhi bentrokan yang terjadi antara China dan India.

Menurut SCMP melalui 24h.com.vn pada Minggu (28/6/20), pengamat mengatakan bahwa satu negara yang menjadi faktor bentrokan mematikan itu adalah Pakistan.

Namun, bagaimana bisa Pakistan menjadi faktor yang memengaruhi bentrokan tersebut.

Sementara di sisi lain, Amerika yang merupakan musuh China sekaligus telah bergabung dengan Amerika sebagai sekutu, rupanya begini kisahnya.

Menurut laporan itu, diketahui Pakistan merupakan sekutu China, lapor South China Morning Post.

Tak Jadi Pecah Perang, India dan China Telah Sepakat Lakukan Gencatan Senjata, Setelah Konflik Berdarah di Lembah Galwan Digadang-gadang Bakal Picu Perang Nuklir
Tak Jadi Pecah Perang, India dan China Telah Sepakat Lakukan Gencatan Senjata, Setelah Konflik Berdarah di Lembah Galwan Digadang-gadang Bakal Picu Perang Nuklir (https://www.afternoonvoice.com/)

Pakistan juga memiliki sengketa kedaulatan dengan India di Kashmir.

Daerah ini merupakan tempat bentrokan mematikan antara India dan China.

Pada Agustus 2019, pemerintah India merampas otonomi Kashmir, langkah ini berdampak langsung pada klaim Pakistan atas Kashmir.

Di sisi lain, hal itu juga membuat China marah, karena New Delhi juga menciptakan wilayah administratif terpisah di Ladakh (bagian dari negara bagian Jammu dan Kashmir).

"India terus menantang kedaulatan wilayah Tiongkok dengan mengubah Undang-undang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.

Baca Juga: 'Bermain Peluang' dengan Pakistan, Rusia, dan China: Saat Malaysia Ingin Ingin Barter Peralatan Militer karena Tak Ingin Bebani Keuangan Negara

"Tindakan itu tidak bisa diterima," imbuhnya.

Claude Rakisits, profesor di Universitas Nasional Australia mengatakan tindakan merampas India dari Kashmir adalah sumber konflik di dataran tinggi Galwan di Ladakh.

"Pesan China jelas, India menyelesaikan kedaulatan dengan Pakistan adalah satu hal, tetapi memengaruhi klaim Chin adalah suatu cerita yang berbeda," kata Rakisits.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved