Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Khofifah Bentuk Tim Khusus usai Diberi Waktu Jokowi 2 Minggu Atasi Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membentuk 'Tim Gabungan COVID-19 Hunter' untuk menekan laju penularan Covid-19 di Jawa Timur

Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan
Presiden Joko Widodo pada Kamis (25/6/2020) pagi, bertolak menuju Jawa Timur. Ini adalah pertama kalinya Jokowi melakukan kunjungan kerja di masa new normal atau tatanan baru pandemi virus corona Covid-19. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah di Jawa Timur untuk menekan angka kasus positif Covid-19 dalam waktu dua minggu. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku permintaan Jokowi tersebut bukan pekerjaan ringan.

Dirinya berharap seluruh kepala daerah dan masyarakat bekerja dan bergerak bersama-sama untuk mewujudkannya.

Hasil Perbincangan dengan Mochamad Iriawan, Shin Tae-yong Siap Membantu Majukan Sepakbola Indonesia

Sikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membentuk 'Tim Gabungan COVID-19 Hunter' untuk menekan laju penularan Covid-19 di Jawa Timur, khususnya wilayah Surabaya Raya.

Hal ini, menurut Khofifah, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta dalam dua minggu angka positif Covid-19 di Jatim bisa turun. 

"Salah satunya yaitu dengan menerjunkan 'Tim Gabungan COVID-19 Hunter' Dinas Kesehatan setempat, khususnya di klaster utama Surabaya Raya untuk melakukan tes dan pelacakan minimal 20 orang per kasus positif," ucap Khofifah, dilansir dari Antara, Sabtu (27/6/2020).

Selain itu, tim tersebut diharapkan akan memaksimalkan sinergi, koordinasi dan kolaborasi antar wilayah di Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik.

"Tim ini gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus Tugas Surabaya Raya yang dikoordinasi langsung oleh Pangkogabwilhan II," katanya.

Gandeng ulama

Sementara itu, untuk meningkatkan kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan cuci tangan, pihaknya akan menggandeng ulama, tokoh agama hingga influencer.

"Ini penting dilakukan karena riset membuktikan bahwa bila 60 persen populasi menggunakan masker kain maka Rate of Transmission (RT) bisa di bawah satu dan kurva bisa turun," tuturnya.

Khofifah juga berencana akan mengevaluasi kemampuan rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

Para ahli juga dilibatkan untuk memantai perkembangan wabah corona dan penanganannya. 

Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dengan Kesehatan Jantung, Apa Risiko Konsumsi Kafein Berlebihan?

Diminta Jokowi Tekan Covid-19 dalam 2 Minggu

Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah di Jawa Timur untuk menekan angka kasus positif Covid-19 dalam waktu dua minggu. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku permintaan Jokowi tersebut bukan pekerjaan ringan.

Dirinya berharap seluruh kepala daerah dan masyarakat bekerja dan bergerak bersama-sama untuk mewujudkannya.

"Tugas ini berat, jika hanya pemprov, pemkab, pemkot saja yang bergerak," kata Khofifah saat rapat koordinasi virtual di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Tapi akan menjadi sangat ringan jika kita semua, seluruh Forokpimda, tokoh masyarakat, kampus, pengusaha, media, serta seluruh elemen masyarakat bersatu melawan Covid-19," tambah Khofifah.

Selain itu, Khofifah menambahkan, untuk memenuhi target itu, disiplin masyarakat adalah kunci.

Khofifah menjelaskan, sebanyak 48 persen kasus positif Covid-19 di Jawa Timur berasal dari Kota Surabaya.

Sementara, 58 persen kasus Covid-19 di Jawa Timur terdapat di wilayah Surabaya Raya.

Dirinya berharap, segala strategi untuk menekan jumlah penularan, seperti tes massal, pelacakan yang agresif, dan isolasi ketat, terus dilakukan. 

Tanggapan Risma

Menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo soal waktu 2 minggu tersebut, Risma mengaku telah bekerja terus menerus.

"Kita kerja mulai kemarin-kemarin, kita terus bekerja," kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota, dilansir dari Surya, Kamis (25/6/2020).

Namun demikian, Risma berencana akan lebih mengintesifkan pengawasan setiap keluarga. Menurutnya, kasus penularan di Surabaya sering terjadi di lingkungan keluarga.

"Jadi misalnya satu keluarga itu ada yang positif, itu harus bisa mengajak untuk rawat inap, supaya enggak nulari keluarganya," ucap Risma.

Sementara itu, Risma juga akan melakukan komunikasi khusus dengan semua RT/RW di kawasan yang banyak terdapat rumah kos.

"Kita butuh penanganan khusus untuk itu," ujar Risma. 

BREAKING NEWS Kecelakaan di Kairagi, Beredar di Medsos Sepeda Motor Terbakar

Pernyataan Presiden Jokowi

Seperti diketahui, Presiden Jokowi jumlah menyoroti tingginya kasus positif Covid-19 di Jawa Timur.

Jokowi pun meminta Pemprov Jawa Timur berhati-hati dengan hal itu.

Namun demikian, Jokowi juga memuji tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Jawa Timur yang lumayan tinggi, sebanyak 31 persen.

“Oleh sebab itu saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul betul kita lakukan bersama sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Baik itu di gugus tugas, di provinsi, di kota dan kabupaten dan seterusnya sampai ke rumah sakit kampung desa semuanya ikut bersama melakukan manajemen krisis dan menurunkan angka positif tadi,” tambahnya. (Dheri Agriesta, David Oliver Purba).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diberi Waktu Jokowi 2 Minggu, Khofifah Bentuk Tim Khusus, Ini Tugasnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved