Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Kader PDI-P Geram, Ancam Cari Pembakar Bendera Moncong Putih Jika Polisi Tak Mampu Tangkap Dalangnya

Ini kader-kader semua sudah pesan kepada kami bahwa kalau dalangnya engga ditangkap maka akan dicari sendiri.

Editor: Frandi Piring
(Twitter @ulinyusron)
Tangkap layar video pembakaran bendera PDIP dan PKI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P ) membuat para Kader partai langsung bertindak.

Di Kota Bekasi, para pengurus, kader hingga simpatisan dari DPC PDIP tidak rela bendera berlogo kepala banteng sebagai lambang, panji serta kehormatan partai dibakar.

Mereka pun mendesak pihak kepolisan untuk segera mencari dalang di balik aksi pembakaran bendera tersebut.

“Kita mau adalah bagaimana dalang atau otak dari pembakaran ini harus kita tangkap.

Ini kader-kader semua sudah pesan kepada kami bahwa kalau dalangnya engga ditangkap maka akan dicari sendiri.

Nah ini kan makanya kami lapor ke polisi agar ini segera diungkap siapa dalangnya,” ungkap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Kota Bekasi, Nicodemus Godjang kepada awak media di depan Mapolres Metro Bekasi Kota, pada Jumat (26/6/2020).

Aksi pembakaran Bendera PDI-P
Aksi pembakaran Bendera PDI-P (Twitter @ulinyusron)

Nico menilai aksi pembakaran bendera PDIP merupakan bentuk provokasi.

Selain itu juga ada persoalan lain, yakni mereka juga membawa bendera PKI sebagai atribut terlarang.

“Mereka membawa bendera partai terlarang dan ini sudah pelanggaran hukum.

"Nah artinya tanpa dilaporkan pun pihak kepolisian sudah bisa melakukan penangkapan karena memperbanyak bendera partai terlarang di bangsa kita,” imbuh dia.

Nicodemus Godjang mengatakan kedatangan massa aksi PDIP ini dalam rangka melaporkan secara hukum ke Polres Metro Bekasi Kota terkait pembakaran bendera.

Tim Hukum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Bekasi pun telah resmi melaporkan insiden pem­bakaran bendera ke Polres Metro Bekasi Kota, pada Jumat (26/6/2020).

Aksi unjuk rasa protes aksi pembakaran bendera PDIP di depan Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020). PDIP minta kapolri usut kasus itu
Aksi unjuk rasa protes aksi pembakaran bendera PDIP di depan Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020). PDIP minta kapolri usut kasus itu (Warta Kota)

Mereka melakukan laporan terkait pembakaran bendera PDIP oleh massa aksi demo tolak rancangan undang-undangan (RUU) haluan ideologi pancasila (HIP).

“Ini adalah dalam rangka kita melaporkan secara hukum ke Polres Metro Bekasi Kota terkait pembakaran panji-panji kami, bendera kami yang dibakar pada dua hari lalu di DPR RI,” ujar Nico

Nico menyebut kegiatan ini merupakan aksi damai dan spontanitas dari seluruh kader PDI Perjuangan di Bekasi maupun seluruh tanah air.

Serahkan ke polisi

Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko mengatakan laporan itu telah diterimanya.

Ia meminta massa aksi menyerahkan ini kepada kepolisian.

“Kegiatan ini dalam rangka menyampaikan aspirasi dan tadi sudah diterima perwakilan oleh saya dan tentu atas laporan itu akan ditindaklanjuti,” kata dia.

Massa berkerumun dan tidak menjaga jarak saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Polres Metro Bekasi Kota, Kota Bekasi, Jumat (26/6/2020). Mereka menuntut polisi untuk menyelidiki kasus pembakaran bendara PDIP.
Massa berkerumun dan tidak menjaga jarak saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Polres Metro Bekasi Kota, Kota Bekasi, Jumat (26/6/2020). Mereka menuntut polisi untuk menyelidiki kasus pembakaran bendara PDIP. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Terkait laporan itu, kata Wijonarko, pihaknya akan mendalaminya dan diminta agar pelaksanaan aksi terkendali sehingga situasi kondusif.

“Ya nanti akan didalami ya, karena itu laporannya itu akan kita terima dan tindaklanjut.

"Tadi kita sampaikan agar pelaksanaan terkendali sehingga situasi kondusif,” paparnya.

Ketua Komisi III DPR RI Dijadwalkan Bertemu Kapolda, Usut Pembakaran Bendera PDIP

Megawati Siap Polisikan Pembakar Bendera PDI-P

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyikapi secara tegas terkait aksi pembakaran bendera partai.

Megawati mengeluarkan Surat Perintah Harian kepada seluruh kader PDIP terkait insiden pembakaran bendera partai oleh massa yang menggelar unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPR, Rabu (24/6/2020).

Isi dari surat Perintah Harian itu, Megawati meminta kader PDIP di seluruh Indonesia untuk siap siaga, namun mengedepankan proses hukum atas kasus tersebut.

Megawati mengatakan, PDIP adalah partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui PNI yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927.

Selain itu, kata Mega, PDIP juga memiliki sejarah panjang dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat,

meskipun membawa konsekuensi dikuyo-kuyo, dipecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor partai pada tanggal 27 Juli 1996.

"Meski demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum.

"PDI Perjuangan akan terus mengobarkan jalan perjuangan bagi dedikasi partai untuk rakyat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Mega dalam suratnya itu.

megawati-pidato-setelah-pengukuhan-dirinya-sebagai-ketum-pdip.
megawati-pidato-setelah-pengukuhan-dirinya-sebagai-ketum-pdip. (Tribun Jateng - Tribunnews.com)

Atas dasar hal tersebut, sebagai Ketua Umum PDIP Megawati menegaskan bahwa partainya tidak pernah memiliki keinginan memecah belah bangsa.

"Sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa," kata Megawati.

"Terus rapatkan barisan! Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati Partai.

"Sekali Merdeka Tetap Merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!," ujar Megawati.

"Bendera selalu tegak!! Seluruh kader siap menjaganya!!!" katanya mengakhiri surat tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, surat yang ditandatangani Megawati itu dikeluarkan pada Kamis (25/6/2020) atau sehari pasca-aksi pembakaran bendera PDIP.

"Ya benar Ibu Ketua Umum mengeluarkan Surat Perintah Harian," kata Hasto dalam keterangannya.

Hasto menegaskan bahwa sejak awal PDIP selalu mengedepankan dialog dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Meski demikian, kata Hasto, terkait pembakaran bendera PDIP saat demo menolak RUU HIP, pihaknya akan tetap menempuh jalur hukum.

"PDIP dengan tegas akan menempuh jalan hukum. Jalan hukum inilah yang dilakukan oleh PDI pada tahun 1996, ketika pemerintahan yang otoriter mematikan demokrasi," ujar Hasto.

Kata Hasto, PDIP sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan dengan membakar bendera partainya. Dia menduga ada yang sengaja memancing provokasi dengan pembakaran itu.

"PDIP ini partai militan, kami punya kekuatan grass roots, dan kekuatan ini kami dedikasikan sepenuhnya bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Meski ada pihak yang sengaja memancing di air keruh, termasuk aksi provokasi dengan membakar bendera partai, kami percaya rakyat tidak akan mudah terprovokasi," katanya.

Pembakaran bendera PDIP yang terjadi saat demo menolak RUU HIP diketahui dari video yang beredar di medial sosial.

Aksi demonstrasi itu melibatkan beberapa organisasi massa seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis.

Dalam sebuah video yang dibagikan akun Twitter @savemoslem1, massa tampak bersemangat menyerukan agar PKI, partai politik yang sudah lama lenyap dari Indonesia, agar dimusnahkan.

"Bakar, bakar, bakar PKI, bakar PKI sekarang juga," teriak mereka.

Massa juga mendesak Presiden Jokowi menghentikan RUU HIP yang mereka anggap akan mengubah Pancasila (lima sila).

"Kalau RUU HIP tidak dihentikan, maka tidak ada kata lain, turunkan Jokowi. Turun, turun, turun Jokowi, turun Jokowi sekarang juga," teriak mereka lagi.

Bendera PDI Perjuangan Dibakar, Ketua DPC Boltim Medy Lensun Kecam Para Pemfitnah PDIP Sebagai PKI

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kader PDIP Ancam Akan Cari Pelaku Pembakaran Bendera Jika Polisi Tidak bisa Menangkap Dalangnya!, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/26/kader-pdip-ancam-akan-cari-pelaku-pembakaran-bendera-jika-polisi-tidak-bisa-menangkap-dalangnya

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved