Nasional
Kader PDI-P Geram, Ancam Cari Pembakar Bendera Moncong Putih Jika Polisi Tak Mampu Tangkap Dalangnya
Ini kader-kader semua sudah pesan kepada kami bahwa kalau dalangnya engga ditangkap maka akan dicari sendiri.
Nico menyebut kegiatan ini merupakan aksi damai dan spontanitas dari seluruh kader PDI Perjuangan di Bekasi maupun seluruh tanah air.
Serahkan ke polisi
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko mengatakan laporan itu telah diterimanya.
Ia meminta massa aksi menyerahkan ini kepada kepolisian.
“Kegiatan ini dalam rangka menyampaikan aspirasi dan tadi sudah diterima perwakilan oleh saya dan tentu atas laporan itu akan ditindaklanjuti,” kata dia.

Terkait laporan itu, kata Wijonarko, pihaknya akan mendalaminya dan diminta agar pelaksanaan aksi terkendali sehingga situasi kondusif.
“Ya nanti akan didalami ya, karena itu laporannya itu akan kita terima dan tindaklanjut.
"Tadi kita sampaikan agar pelaksanaan terkendali sehingga situasi kondusif,” paparnya.
• Ketua Komisi III DPR RI Dijadwalkan Bertemu Kapolda, Usut Pembakaran Bendera PDIP
Megawati Siap Polisikan Pembakar Bendera PDI-P
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyikapi secara tegas terkait aksi pembakaran bendera partai.
Megawati mengeluarkan Surat Perintah Harian kepada seluruh kader PDIP terkait insiden pembakaran bendera partai oleh massa yang menggelar unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPR, Rabu (24/6/2020).
Isi dari surat Perintah Harian itu, Megawati meminta kader PDIP di seluruh Indonesia untuk siap siaga, namun mengedepankan proses hukum atas kasus tersebut.
Megawati mengatakan, PDIP adalah partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui PNI yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927.
Selain itu, kata Mega, PDIP juga memiliki sejarah panjang dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat,