Keterlambatan Penyaluran Bantuan Sembako, Kisman: Data dari Pemdes Belum Valid
Hingga saat ini Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) belum juga menyalurkan sembako tahap dua.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Hingga saat ini Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) belum juga menyalurkan sembako tahap dua untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Padahal sesuai pantauan Tribunmanado.co.id, sembako yang akan diberikan kepada masyafakat sudah ada di gudang penyimpanan sembako di Balai Pertemuan Umum (BPU), Tutuyan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boltim Kisman Mamonto mengatakan, alasan keterlambatan penyaluran pihaknya saat ini sedang fokus dalam melakukan validasi data sebelum melaksanakan penyaluran bahan pangan dalam bentuk sembako tahap dua.
"Yang menjadi kendala adalah data yang valid dari pemerintah desa terkait, karena penyaluran tahap dua ini penerima akan berbeda dari tahap pertama," ucapnya.
Ia menegaskan, belum disalurkannya bantuan Sembako tahap dua, salah satu penyebab karena Dinas Ketahanan Pangan saat masih terkendala dengan keterlambatan data dari Pemerintah Desa terkait dengan nama-nama penerima bantuan.
"Sesuai petunjuk Bupati Sehan Landjar semua data harus dirampungkan sebelum melaksanakan penyaluran tahap dua. Saat ini baru sekitar 30 Desa dari tujuh kecamatan datanya sudah rampung," jelasnya.
Menurutnya, data yang diserahkan Pemerintah Desa harus di verifikasi lagi oleh pemerintah Desa karena banyak harus dilakukan perbaikan, sebab ada nama yang double.
"Pekan kemarin sudah persentasi di depan bupati soal penerima sembako pada tahap dua ini," ucapnya.
Ia mengatakan, mengapa harus di verifikasi agar yang Bansos Sembako yang akan disalurkan benar-benar tepat sasaran.
"Jadi penyebab belum disalurkan bukan karena Pemkab lambat. Sekali lagi catat Bupati telah menginstruksikan bansos sembako harus tepat sasaran sehingga nama-nama penerima datanya harus akurat," tegasnya.