94 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Utara
"Untuk sementara, kita masih menunggu instruksi. Sambil jalan, kita terus memantau. Mungkin ada yang sakit, diberi pengobatan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, ACEH UTARA - Sebanyak 94 orang pengungsi etnis Rohingya, terdiri dari 15 orang laki-laki, 49 orang perempuan dan 30 orang anak-anak ditemukan terdampar sekitar empat mil dari pesisir Pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, pada Rabu (24/06).
Sebanyak 94 pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di perairan Aceh Utara telah dibawa ke pantai di Desa Lancok, sekitar 15 kilometer dari Kota Lhokseumawe, pada Kamis (25/06) sore.
Tindakan itu dilakukan para nelayan setelah mendapat desakan dari para penduduk sekitar.
"Mungkin karena latar belakang mereka yang terdampar beragama Islam, mungkin secara psikologis merasa persaudaraan, juga ada rasa kemanusiaan. Sehingga mereka minta para pengungsi diturunkan ke desa," tutur Panglima Laot Aceh Utara, Hamdani Yacob, kepada Saiful Juned, wartawan BBCNews Indonesia.
Hamdani mengaku masih menunggu arahan dari pemerintah Kabupaten Aceh Utara serta kepolisian setempat.
"Untuk sementara, kita masih menunggu instruksi. Sambil jalan, kita terus memantau. Mungkin ada yang sakit, diberi pengobatan. Dari segi makan, juga diatur dari Muspida untuk membantu mereka," kata Hamdani.
Sebanyak 94 pengungsi Rohingya tersebut kini ditampung di salah satu gubuk wisata di Lancok.
"Mereka masih menjalani pemeriksaan dari tim Kabupaten Aceh Utara. Namun, masyarakat meminta mereka ditempatkan di menasah (musala). Di antara para pengungsi banyak terdapat perempuan dan anak-anak," sebut wartawan Saiful Juned, melaporkan.
Sebelumnya, kapal motor yang membawa 94 orang etnis Rohingya itu terlihat di perairan pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (24/06), kata kepolisian setempat.
Keberadaan kapal yang membawa orang-orang Rohingya itu diketahui oleh tiga nelayan asal Kecamatan Senuddon, Kabupaten Aceh Utara, yang kapal motornya kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi.
Keterangan yang dihimpun kepolisian setempat mengungkapkan bahwa kapal yang ditumpangi warga Rohingya itu "nyaris tenggelam".
"Selanjutnya anak buah kapal, Faisal dan dua rekannya membantu mengevakuasi warga negara asing," kata pejabat kepolisian setempat, dalam keterangan tertulis yang diterima BBC Indonesia, Rabu (24/06).
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan bahwa perlu dilakukan langkah-langkah preventif guna mencegah warga Rohingya melakukan perjalanan laut yang berbahaya.
Menurut kepolisian, 94 orang Rohingya itu dibawa oleh para nelayan menuju wilayah Kuala Tanah Jamno Aye, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. (*)