Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Tunggu Kronologis Peristiwa Gugurnya Prajurit TNI AD di Kongo

Serma Rama gugur ketika bertugas sebagai anggota pasukan perdamaian di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo.

Editor: Maickel Karundeng
Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang prajurit TNI AD yang bertugas di Kongo sebagai pasukan perdamaian tewas dalam kontak senjata.

Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) diduga jadi dalang penyerangan anggota perdamaian PBB tersebut.

Melihat hal tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa masih menanti kronologi peristiwa gugurnya prajurit TNI AD Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi di Kongo.

Foto - Anggota TNI Misi Perdamaian PBB
Foto - Anggota TNI Misi Perdamaian PBB (matakota.i)

Serma Rama gugur ketika bertugas sebagai anggota pasukan perdamaian di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo.

"Itu adalah operasi di-handle Mabes TNI. Yang jelas kami akan mengevaluasi dan kami ingin mendapat kronologi yang sebenarnya,” ujar Andika, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/6/2020).

Andika mengatakan, Mabes TNI akan mengurus jenazah Rama. Sebab, yang memberangkatkan semua prajurit TNI dalam misi perdamaian adalah Mabes TNI.

"Kalau pengurusan, jelas dari Mabes TNI karena memang operasi mereka yang menggelar, mereka yang merencanakan, kemudian menyiapkan, menganggarkan mereka," ucap Andika.

"Kami juga proaktif. Artinya, kami sudah berhubungan dengan keluarga dengan satuannya," kata dia.

Andika menambahkan, TNI AD hanya menyediakan pasukan misi perdamaian. Selanjutnya, terkait penugasan merupakan atas perintah Mabes TNI.

Selain itu, Andika mengungkapkan, bahwa terdapat prajurit TNI yang juga mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

"Satu yang meninggal, satu lainnya luka-luka. Ya, mudah-mudahan masih ada harapan untuk pulih," ujar dia.

Rama gugur setelah patrolinya diserang oleh milisi pada Senin malam waktu setempat (22/6/2020) di dekat Beni, kota di Provinsi Kivu Utara.

Kabar itu disampaikan Sy Koumbo, perwira komunikasi Misi Stabilisasi PBB untuk RD Kongo (Monusco), seperti dilaporkan AFP Selasa (23/6/2020).

"Satu anggota Helm Biru (pasukan perdamaian PBB) gugur dan satunya terluka namun tidak serius. Saat ini kondisinya stabil," tutur Koumbo.

Dalam rilis resminya, Kepala Monusco Leila Zerrougui mengecam serangan itu, dan menduga pelakunya adalah Pasukan Aliansi Demokratik (ADF).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved