Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gojek

Ini Alasan Gojek PHK 430 Karyawan di Tengah Pandemi Covid-19, Co-CEO Gojek: 'Kami Memohon Maaf'

Pihak Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek.

Editor:
Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Ratusan driver Gojek saat melangsungkan aksi demo di depan Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019). Beberapa driver pun mengibarkan bendera merah putih. Mereka menanggapi berbagai pernyataan Datuk Shamsubahrin Ismail, bos Big Blue Taxi Malaysia yang melontarkan beragam pernyataan kontroversial karena menolak rencana Gojek mengaspal di Malaysia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak besar terhadap masyarakat, baik kesehatan bahkan ekonomi.

Saat ini dampak pandemi Covid-19 sangat terasa terkait daya beli masyarakat yang ada.

Hal tersebut dirasakan oleh penyedia layanan ojek online alias ojol.

Menyusul rivalnya Grab, sejak awal pekan ini berembus kabar terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di Gojek.

Kabarnya Gojek baru akan mengumumkan kabar PHK itu pada hari ini, Rabu (24/6/2020).  

Dalam penjelasan resmi Selasa (23/6/2020), pihak Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek.

Hal itu lantaran Gojek terpaksa menutup bisnis Go Life. 

Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.  

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Selasa (23/6/2020) lalu.

Selain PHK, sebenarnya Gojek memutuskan dua hal yang tak kalah penting untuk bisnis decacorn ini ke depan. 

Gojek meluncurkan logo baru (rebranding) yang melambangkan memperkokoh posisi sebagai platform teknologi terdepan di Asia Tenggara.
Gojek meluncurkan logo baru (rebranding) yang melambangkan memperkokoh posisi sebagai platform teknologi terdepan di Asia Tenggara. (Istimewa/Gojek)

Pertama, penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. 

Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang. 

Layanan non-inti adalah GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Keputusan ini berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.

Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Corona.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved