Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Terjadi Aksi Demo Penolakan Rapid Tes dari Sejumlah Warga Ambon: Ini Bukan Kampung Virus

Aksi penolakan terhadap tim medis yang akan melakukan rapid test kepada warga yang diduga terpapar virus corona kembali terjadi di Kota Ambon.

Editor: Glendi Manengal
Shutterstock
ILUSTRASI virus corona di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Soal kasus virus corona yang terjadi di Kota Ambon.

Kabarnya para tim medis akan melakukan tes rapid kepada warganya yang terdampak Covid-19.

Namun, Terkait hal tersebut muncul aksi penolakan untuk melakukan tes dari masyarakat.

Covid-19 Masih Melanda, Kemenkes Perbolehkan Gelar Acara Konser, Tapi Harus Sediakan Tempat Duduk

Kecelakaan Maut, Pelajar Tewas Tertabrak Bus, Terjatuh Karena Pengendara Motor Tak Konsentrasi

Seorang Personel Brimob Jatuh dari Motor, yang Menolong Justru Menusuk Dadanya

Aksi penolakan terhadap tim medis yang akan melakukan rapid test kepada warga yang diduga terpapar virus corona kembali terjadi di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (20/6/2020) siang.

Aksi penolakan terhadap kehadiran tim medis itu terjadi di kawasan Pohon Mangga, Air Salabor, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.

Penolakan dilakukan warga dengan cara memblokade jalan masuk menuju kawasan tersebut dengan tumpukan kayu, bangku dan seng.

Dalam aksi itu, sejumlah warga juga menyampaikan alasan penolakan mereka sambil membentangkan sejumlah pamflet kepada tim medis yang berusaha bernegosiasi dengan warga setempat.

“Tidak perlu ada rapid test di sini, kita semua di sini sehat. Kampung ini bukan kampung virus,” kata warga dalam aksi tersebut.

Kepala Pemuda kawasan Pohon Mangga, Air Salobar, Muhamad Borut mengatakan, penolakan warga terjadi lantaran warga percaya bahwa mereka pasti akan langsung positif corona dan akan dikarantina.

“Masyarakat berpikirnya begitu, kalau di-rapid test pasti positif, karena memang yang mereka tangkap dari Gugus Tugas selama ini yang disampaikan itu hasil rapid test positif sekian dan bukan hasil rapid test reaktif," kata Borut.

Menurut Borut, upaya rapid test di kawasan itu dilakukan tim medis setelah 6 orang warga positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab.

“Ada 6 di sini yang positif Covid-19 berdasarkan swab, lalu tim medis komunikasi dengan kami tokoh-tokoh masyarakat di sini untuk rencana rapid test dan kami sangat membuka ruang, cuma warga menolak,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy sangat menyayangkan sikap penolakan yang dilakukan warga terhadap tim medis tersebut.

“Ini sangat kami sesalkan sekali. Saya tadi dapat laporan dari kepala puskesmas ada penolakan itu, saya lalu komunikasi dengan Babinsa dan Babinkantibmas serta tim medis untuk mundur saja, nanti kita lihat bagaimana lagi,” kata Wendy saat dikonfirmasi.

Menurut Wendy, pihaknya sebenarnya sudah memberikan sosialiasi kepada warga setempat untuk rencana rapid test.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved