News
Intelijen AS: 35 Pasukan China Tewas di Perbatasan Lebih Banyak dari India, Tapi Malu Mengakuinya
Dikabarkan baru-baru ini terjadi adu jotos yang menewaskan beberapa pasukan India termasuk salah satunya seorang perwira.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Memananya China dan India di Perbatasan memjadi sorotan beberapa negara lain.
Terkait hal tersebut dikabarkan baru-baru ini terjadi adu jotos yang menewaskan beberapa pasukan India termasuk salah satunya seorang perwira.
Dari keterangan pihak India dari kejadian tersebut, bahwa kedua negara kehilangan personel, namun dari pihak China tidak mengatakan berapa jumlah pasukannya yang tewas.
• Wanita Gemuk di Negara Ini Dianggap Paling Cantik, Bila Berat Badan Dibawah 70Kg Tak Akan Dilirik
• Kian Mencekam di Perbatasan China-India, Sebelumnya 3 Pasukan Tewas, Kini Bertambah 17 Orang
• Ariel Noah Lagi jatuh Cinta atau Buat Lagu Baru? Unggah Video Bunga-bunga Buat Netizen Ikut Menebak

Jika India sudah mengkonfirmasi ada tentaranya yang tewas akibat konflik di wilayah perbatasan, China hingga kini belum mengumumkan jumlah korban.
Namun menurut intelijen Amerika Serikat (AS) setidaknya ada 35 tentara China tewas akibat pertempuran tanpa senjata di wilayah Himalaya Barat.
Mengutip US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan korban itu karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.
Dan mereka belum mengkonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani menurut analisa sumber itu.
Sebelumya India mengkonformasi ada 20 tentara mereka yang tewas akibat perang tanpa senjata api ini. Kebanyakan yang meninggal akibat luka terkena batu dan pisau.
China dan India belakangan memang sedang dilanda konflik akibat berebut wilayah perbatasan di Himalaya Barat.
Kedua tentara bertempur sengit di Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.
Kedua negara berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi yang sebagian besar wilayah tidak berpenghuni.
Tentara kedua negara berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama sekitar 3.440 km (2.100 mil).
Konfrontasi pada hari Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.
Hal itu membuat marah China, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan.
Kondisi ini membuat tentara kedua negara semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan.
Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer.
Sebelumnya 3 Pasukan India tewas termasuk seorang perwira kini bertambah 17
Dua puluh tentara India tewas dalam bentrokan dengan militer China di wilayah perbatasan yang disengketakan selama beberapa dekade.
Dalam bentrokan di daerah Ladakh, Senin (15/6/2020), para pejabat India mengatakan tidak ada baku tembak.
"Pasukan India dan China saling bertarung dengan tinju dan bebatuan," kata para pejabat India yang enggan namanya disebutkan karena mereka tidak diberi wewenang untuk mengungkapkan informasi tersebut, seperti dilansir AP, Rabu (17/6/2020).
Awalnya, Angkatan Darat India mengatakan dalam sebuah pernyataan, tiga tentara India tewas.
Namun kemudian memperbaruinya menjadi 20 orang yang tewas, bertambah 17 orang.
"Ada 17 orang mengalami luka kritis saat sedang tugas di lokasi yang paling jauh dan berada pada suhu di bawah nol di dataran tinggi, yang kian memperparah luka mereka," jelas pernyataan Angkatan Darat India.
PBB mendesak kedua belah pihak untuk melaksanakan pengendalian yang maksimal.
"Kami prihatin tentang laporan kekerasan dan kematian di garis perbatasan antara India dan China," kata juru bicara PBB Eri Kaneko.
China mengklaim sekitar 90.000 kilometer persegi (35.000 mil persegi) dari wilayah di Timur Laut India.
Sementara India mengatakan China menduduki 38.000 kilometer persegi (15.000 mil persegi) dari wilayahnya di Aksai Chin Plateau di Himalaya, bagian yang bersebelahan dari daerah Ladakh.
India secara sepihak menyatakan Ladakh sebagai wilayahnya sementara memisahkannya dari Kashmir yang disengketakan pada bulan Agustus 2019.
Ribuan tentara di kedua belah pihak telah berhadapan lebih dari sebulan di sepanjang bentangan perbatasan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian tidak memberikan rincian mengenai jumlah korban di pihak China.
Zhao Lijian, mengatakan pasukan India telah dua kali menyeberangi garis perbatasan secara ilegal pada hari Senin dan menyerang personil China.
Dia mengatakan pihak China telah "mengajukan protes keras " tetapi tetap terus berupaya ke arah penyelesaian ketegangan antara kedua negara.

"Tapi apa yang mengejutkan adalah pada tanggal 15 Juni, pasukan India secara serius melanggar konsensus dari kedua belah pihak, menyeberangi perbatasan secara ilegal dua kali dan melakukan serangan provokatif terhadap personil Cina, mengakibatkan konflik fisik yang serius antara dua pasukan perbatasan," kata Zhao.
Departemen Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan, insiden itu terjadi "sebagai akibat dari upaya oleh pihak Cina untuk secara sepihak mengubah status quo" di lembah Galwan.
Ribuan tentara dari kedua negara, yang didukung oleh truk lapis baja dan artileri, telah ditempatkan hanya beberapa ratus meter (meter) terpisah selama lebih dari sebulan di wilayah Ladakh yang terletak di dekat Tibet.
Perwira angkatan darat dan diplomat telah mengadakan serangkaian pertemuan untuk mencoba mengakhiri kebuntuan, tanpa terobosan.
Perdana Menteri India Narendra Modi tidak mengomentari bentrokan yang terjadi, dalam pertemuan televisi Selasa (16/6/2020) dengan pejabat negara.
Editor Global Times: Ada Juga Korban di Tentara China
Korban jiwa juga ada di pihak tentara China saat terjadi bentrokan dengan pasukan India pada Senin (15/6/2020), di sepanjang perbatasan India-China yang disengketakan.
Demikian dilaporkan pemimpin redaksi Global Times pada Selasa (16/6/2020).
"Berdasarkan apa yang saya tahu, pihak China juga ada jatuh korban dalam bentrokan fisik di lembah Galwank," ujar Hu Xijin dalam sebuah kicauannya seperti dilansir Reuters, Selasa (16/6/2020).
Namun sayang dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Global Times diterbitkan oleh People's Daily, Surat Kabar resmi dari Partai Komunis China yang berkuasa.
Dalam kicauannya di Twiiter, seorang wartawan senior Global Times menyebut, lima tentara China tewas dan 11 terluka dalam bentrokan dengan India di lembah Galwan di Ladakh.
Demikian dilansir Stasiun TV India, NDTV.
Editor-in-chief dari Global Times kemudian tweeted, "dari sisi China juga jatuh korban dalam bentrokan di lembah Galwan." (AP/Reuters/NDTV/New York Times)
• Wanita Gemuk di Negara Ini Dianggap Paling Cantik, Bila Berat Badan Dibawah 70Kg Tak Akan Dilirik
• Kian Mencekam di Perbatasan China-India, Sebelumnya 3 Pasukan Tewas, Kini Bertambah 17 Orang
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul " Memanas, Intelijen AS: 35 tentara China tewas saat lawan India, cuma malu mengakuinya " dan di Tribunnews.com dengan judul 20 Tentara India Tewas dalam Bentrokan 'Adu Jotos dan Lemparan Batu' dengan Militer China