Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Presiden Joko Widodo Diminta Cegah Kapal Asing Masuk Indonesia, Susi Pudjiastuti: Saya Mohon

Susu Pudjiastuti,mantan Menteri Kelautan dan Perikanan mengkritisi soal revisi perizinan 8 alat tangkap baru, termasuk cantrang.

Editor: Ventrico Nonutu
Tribunnews.com
Jokowi dan Susi Pudjiastuti 

"Bayangkan 2 kapal tarik jaring pursainers, luar biasa."

"Itu dilakukan oleh kapal Vietnam yang curi di Natuna," kata Susi.

Dia mengaku tidak habis pikir alasan KKP melegalisasi 8 alat tangkap itu.

Pasalnya ada alasan kuat mengapa alat-alat tangkap tidak ramah lingkungan dilarang pada masanya.

"Kapal cantrang kenapa dilarang? Karena mereka (kapal pencuri ikan) itu identik pakai trawl dan cantrang."

"Meski ada ilmuan yang mengatakan beda, yang satu ditarik sementara yang satu lagi diseret. Saya tidak tahu bedanya apa," ujar Susi.

Lebih lanjut Susi menuturkan, keluarnya kebijakan sarat dengan arah politik dan gaya kepemimpinan.

Ia mengatakan, jika pemimpinnya bagus dan berani, maka kebijakan akan mengikutinya.

Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti (M Fajar Marta/Kompas.com)

"Arah politik dan kepemimpinan itu yang penting karena negara ini kontrol politik dan kontrol kepemimpinan."

"Jadi penegakan hukim akan ikut kepada arah politik."

"Sekarang terserah kepada kita, mau dibagaimanakan laut Indonesia?," tutur Susi.

Ia mengaku khawatir dengan kondisi laut Indonesia saat ini.

Menurutnya, hanya Jokowi yang bisa mencegah hal buruk kembali terjadi di laut Indonesia karena kepemimpinan ada di bawahnya.

"Hanya satu pikir saya bisa menyelesaikan kekhawatiran ini," ungkap Susi.

"Karena Pak Presiden mempunyai semua kewenangan, ultimate power, dan ultimate kebijakan ada di Bapak," imbuhnya.

"Gerakkan seluruh pembantu Bapak," tambah Susi.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved