Strategi Indonesia untuk Vaksin Virus Corona, Buat Mandiri dan Kerja Sama Dengan China & Norwegia
Retno mengatakan, saat ini Indonesia sedang berkomunikasi dengan Norwegia dan Cina untuk menjalin kerja sama pengembangan vaksin Covid-19
"Tujuannya kita ingin menghasilkan vaksin dalam waktu yang relatif cepat."
"Artinya yang tidak tertinggal dibanding negara lain, terutama negara tetangga," ucap Bambang.
Dirinya mengatakan, Indonesia berbeda dari negara lain yang menyerahkan riset pengembangan vaksin kepada perusahaan farmasi.
Riset yang dilakukan di Indonesia berada di lembaga Eijkman yang berada di bawah Kemenristek.
Sementara, pembuatan vaksin dilakukan oleh perusahaan BUMN, Bio Farma.
"Di Indonesia berbeda karena yang menjadi leading untuk pembuatan vaksin adalah Bio Farma yang dalam hal ini BUMN," papar Bambang.
Bambang Brodjonegoro mengatakan, tidak ada jaminan bagi Indonesia untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari negara lain.
Bambang mengungkapkan, situasi tersebut dapat terjadi meski negara lain telah menemukan vaksin Covid-19.
"Kita enggak ada jaminan bahwa Indonesia akan langsung bisa mendapatkan," ujar Bambang.
Selain tidak ada jaminan untuk mendapatkan, Bambang memperkirakan harga vaksin Covid-19 juga akan melonjak di tengah pandemi.
Mengingat, permintaan yang sangat tinggi terhadap vaksin ini.
"Kalaupun kita membeli langsung, ada kemungkinan harganya tidak bisa harga yang normal ya dalam kondisi pandemi ini."
"Di mana hukum demand supply yang normal ini tidak bisa berlaku, karena sisi demandnya itu luar biasa besar, sisi suplly-nya sangat terbatas," ucap Bambang.
Bambang menyebut Indonesia membutuhkan vaksin untuk setidaknya dua per tiga dari sekitar 250 juta warga.
Sementara, pemberian vaksin tidak dapat dipastikan ampuh dengan menggunakan satu ampul.