PLN
Pakai Listrik Pintar PLN, Lebih Aman, Praktis dan Ekonomis
Saat ini sistem listrik prabayar makin banyak digunakan oleh rumah tangga di Indonesia
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Saat ini sistem listrik prabayar makin banyak digunakan oleh rumah tangga di Indonesia.
Listrik Prabayar atau yang dikenal dengan sebutan “Listrik Pintar” merupakan pembayaran listrik dengan cara prabayar.
Sistem menggunakan listriknya cukup dengan membeli token atau pulsa listrik. Memang sistem listrik prabayar akan memudahkan pelanggan mengontrol pemakaian daya listrik di rumah mereka.
Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, pada sistem listrik pintar, pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token) listrik isi ulang melalui gerai ATM, mobile banking atau e-commerce.
• Kapolresta Manado Gagalkan Pengambilan Secara Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RSPK Manado
Galih Chrissetyo, Senior Manager SDM dan Umum PLN UIW Suluttenggo mengatakan, dengan Listrik Pintar, pelanggan dapat mengetahui persis dan real time penggunaan di rumah setiap saat dan kapan saja.
"Serta dapat mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik," ujar Galih, Rabu (10/06/2020).
Selain itu, ditengah pandemi Covid-19 ini masyarakat akan lebih mudah dalam hal transaksi pembayaran dengan pembelian token secara online.
• Tim Gugus Covid-16 Bolmong Tracking Kontak dengan Pasien 520
Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB).
Layar MPB akan menyajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya.
Informasi itu meliputi, jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan, jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai, jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time dan jumlah energi listrik yang masih tersisa.
Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
• Pemprov Sulut Terima Bantuan 3 Unit Ventilator dari Gesit Foundation
Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang, ujarnya.
Sering muncul pertanyaan masyarakat apakah menggunakan listrik pintar jauh lebih mahal daripada pasca-bayar?
Hal tersebut, adalah informasi yang tidak benar, justru dengan Listrik Pintar tidak dikenakan biaya abodemen dan masyarakat bisa mengatur pemakaian listriknya sesuai dengan pola pemakaian.
Karena itu, Galih mengimbau pelanggan pasca bayar agar bermigrasi ke listrik prabayar. Selain mudah, juga terhindar dari pemutusan, bahkan pembongkaran Kwh Meter bagi pelanggan yang menunggak.
"Jika menggunakan Listrik Pintar pelanggan tidak perlu khawatir akan diputus apabila belum membayar listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya," ujar Galih.
• Gara-gara Virus Corona, Penduduk Kota Dosa Ini Ingin Bertobat