Kasus George Floyd
Tetang George Floyd, Conor McGregor: Tak Ada Tempat untuk Rasialisme!
Petarung asal Republik Irlandia itu mengatakan, tidak ada tempat untuk ketidakadilan, rasialisme, dan intoleransi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Petarung UFC asal Irlandia Conor McGregor, turut bersuara terkait kematian George Floyd.
Melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (1/6/2020), McGregor mengecam segala bentuk rasialisme.
Petarung asal Republik Irlandia itu mengatakan, tidak ada tempat untuk ketidakadilan, rasialisme, dan intoleransi.
"Tidak ada tempat untuk ketidakadilan, rasialisme, dan intoleransi di dunia ini!," tulis McGregor.
"Kita harus mendengarkan dan belajar dari mereka yang mengalami rasa sakit. Jadilah contoh untuk perubahan yang ingin kalian lihat sendiri!" tegas pria berusia 31 tahun tersebut.
Lebih lanjut, McGregor berharap situasi tidak kondusif yang terjadi di Amerika Serikat imbas dari tewasnya George Floyd segera berakhir.
"Berdoa, berharap, dan tetap percaya setiap hari bahwa ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membawa kita ke arah lebih baik dan masa depan lebih cerah," ujar McGregor.
"Tuhan memberkati semuanya," pungkasnya.
Conor McGregor bukan pelaku dunia olaharaga pertama yang menyuarakan anti-rasialisme setelah insiden yang menewaskan George Floyd.
Sebelumnya, bintang-bintang sepak bola yang berlaga di Bundesliga atau kompetisi kasta teratas Liga Jerman menunjukkan solidaritas mereka bagi Floyd.
Dua bintang muda Bundesliga, Jadon Sancho (Borussia Dortmund) dan Marcus Thuram (Borussia Moenchengladbach), mendedikasikan gol yang mereka cetak untuk Floyd.
Sementara itu, gelandang FC Schalke 04 asal Amerika Serikat, Weston McKennie, mengenakan ban khusus untuk menghormati George Floyd pada laga kontra Werder Bremen, Sabtu (30/5/2020).
Dari lingkungan liga basket NBA, Houston Rockets mengecam tindakan polisi yang mengakibatkan George Floyd meninggal.
Selain itu, Rockets juga mengajak semua orang untuk bersama-sama memerangi rasialisme.
George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pada Senin (25/5/2020).