Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pria Bersamurai Serang Polsek, Satu Polisi Tewas: Diduga Terkait ISIS

Seorang pria bersamurai dan berambut gondrong menyerang kantor Polsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com
Seorang pria bersamurai dan berambut gondrong menyerang kantor Polsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Seorang pria bersamurai dan berambut gondrong menyerang kantor Polsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan. Satu orang anggota polisi tewas dalam peristiwa tersebut dan mobil patroli milik polisi ikut dibakar.

Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Kerusuhan: Kemlu Pastikan Bukan WNI

Menurut saksi mata bernama Ramli,penyerangan itu terjadi Senin dinihari bersamaan dengan terbakarnya mobil patroli Polsek Daha Selatan.

“Saat itu sekitar pukul 01.30 lewat, kami fokus memadamkan api yang berkobar di mobil patroli, “ujar Ramli.Ada dua unit pemadam kebakaran yang memadamkan api saat kejadian.

Sebenarnya kata Ramli anggota dinas pemadam kebakaran berniat menolong anggota Polsek yang dikejar pelaku dengan samurai, namun saat itu, pintu kantor polsek dikunci pelaku dari dalam dan lampu sengaja dimatikan.

Mengenai pelaku, Ramli mengatakan saat itu terlihat secara samar karena penerangan minim.“Orangnya masih muda, rambut agak gondrong bergelombang, dan memegang samurai. Ada dari pemadam berniat menolong, tapi dicegah karena pelaku bersenjatakan samurai,”katanya.

Mengenai jumlah pelaku hingga kini masih simpang siur. Ada yang mengatakan lima orang, ada pula yang mengatakan hanya satu orang.

Namun sepengetahuan Ramli pelaku terlihat dua orang. Pelaku berboncengan menaiki sepeda motor jenis bebek.

Satu orang pelaku berhasil dilumpuhkan dan bersembunyi di ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan. Saat dikepung anggota polisi pelaku tak mau menyerah.Sedangkan pelaku lainnya, masih dalam pengejaran.

Beberapa barang bukti diambil dari pelaku tersebut di antaranya ada secarik kertas yang ditandatangani orang bernama Ana Abdurrahman. Dalam surat tersebut tertulis bahwa mereka sedang memerangi thogut dan sedang berjihad. Ditemukan juga kain dan kartu pengenal terkait ISIS.

Anak Wali Kota New York Ikut Ditangkap: Polisi Tahan 4.000 Orang Pendemo 

Kejar-kejaran

Insiden berdarah di Mapolsek Daha Selatan didahului kejar-kejaran pelaku dengan anggota Polsek yang saat itu sedang berjaga. Saat itu anggota Polsek, Bripda M Azmi  yang berada di ruang unit reskrim mendengar keributan di ruang SPKT.

Dia kemudian mendatangi ruang SPKT tersebut dan menyaksikan Brigadir Leonardo dalam kondisi tersungkur  dengan luka bacok. Bripda Azmi kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat untuk meminta bantuan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.

Namun sesampainya di ruang SPKT, pelaku malah mengejar kedua anggota Polsek tersebut pakai samurai. Anggota yang dikejar itu menyelamatkan diri ke ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan dan berhasil mengunci pintunya, sambil meminta bantuan Polres Hulu Sungai Selatan melalui telepon genggam.

Saat anggota datang, menurut sumbr di internal Polsek pelaku tak mau menyerah dan sembunyi di ruang unit reskrim, hingga akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.  

Pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit. Sedangkan korban anggota Polsek yang ditemukan terkapar di ruang SPKT dengan luka bacok, meninggal dunia di tempat kejadian.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved