New Normal
Dosen Fakultas Kedokteran UNS Jelaskan Pendapatnya Tentang New Normal
Kalau dikatakan menjamin ya susah ya, jadi kalau memang keberadaannya masih ada di sekitar kita ya memang potensi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penerapan new normal nantinya belum tentu menjamin adanya penularan virus.
Simak penjelasan dari Kepala Rumah Sakit UNS dan sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Hartono.
Hartono memberikan tanggapannya terkait penerapan new normal bagi masyarakat.
"Kalau dikatakan menjamin ya susah ya, jadi kalau memang keberadaannya masih ada di sekitar kita ya memang potensi penularan akan tetap ada," ujar Hartono, melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Sabtu (30/5/2020).
"Jadi ya pintar-pintarnya kita melakukan pencegahan," lanjutnya.
Masyarakat hanya perlu melakukan upaya pencegahan, yakni mencegah virus masuk ke dalam tubuh atau meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan meningkatkan daya tahan tubuh, jika seandainya terdapat virus yang masuk dia tidak akan sakit, namun jika sakit kemungkinan tidak parah atau ringan.
"Nah yang sekarang itu banyak dikampanyekan adalah mencegah jangan sampai virus itu masuk dengan cara physical distancing," jelas Hartono.
Jadi, New Normal adalah bagaimana nantinya masyarakat bisa menjalankan aktivitas normal, tetapi masih mengimplementasikan prinsip "physical distancing" seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menerapkan etika batuk dan sebagainya.
"Artinya nanti akan terjadi perubahan gaya hidup, karena begitu kita membahas "physical distancing" yang diimplementasikan ke masyarakat itu konsekuensinya akan menyebar ke sosial, politik, ekonomi, kehidupan beragama, dan hampir semuanya," lanjutnya.
Lalu bagaimana masyarakat bisa beradaptasi menyesuaikan hidup berdampingan dengan Covid-19?
Sebelumnya, harus ada edukasi, komunikasi, atau informasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masing-masing.
"Dengan adanya protokol dari Pemerintah melalui Kemenkes akan membantu mengarahkan masyarakat, meskipun ada Covid-19 kita masih bisa menjalankan aktivitas atau kehidupan normal dengan tatanan baru," ujar Hartono.
Sementara itu, menurut Hartono, terkait penerapan new normal pada pelayanan kesehatan akan tetap dilakukan dengan protokol baru.
"Tetap menerima pasien Covid dan non Covid dengan protokol baru,"