Kematian George Floyd
Bela George Floyd, Samantha Didakwa 4 Tuduhan Percobaan Pembunuhan, Ini yang Dilakukannya Saat Rusuh
Aksinya itu berlangsung saat kerusuhan yang terjadi karena kematian George Floyd di Brooklyn, AS, sekira pukul 22.30 waktu setempat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Samantha Shader (27) didakwa dengan empat tuduhan percobaan pembunuhan di saat kerusuhan protes kematian George Floyd di Minnesota, AS.
Samantha dituding setelah melemparkan bom molotov ke mobil New York Police Departement (NYPD),
Aksinya itu berlangsung saat kerusuhan yang terjadi karena kematian George Floyd di Brooklyn, AS, sekira pukul 22.30 waktu setempat.
Mobil tersebut diketahui berisi empat petugas polisi.
Dikutip Tribunnews dari Mirror, botol tersebut gagal meledak dan petugas polisi berhasil melarikan diri dari kendaraan tanpa mengalami cedera.
Menurut laporakan, Shader mengaku menggigit salah satu petugas saat dia ditangkap.
Saudari Shader yang berusia 21 tahun juga ditangkap ketika berusaha melakukan intervensi saat saudara kandungnya ditahan.
Dia dituduh menolak penangkapan dan menghalangi administrasi pemerintahan.
Kedua saudari itu tinggal di Catskill, New York.
Mereka diklaim memiliki catatan pernah bentrok dengan polisi saat protes.
Samantha Shader dan saudarinya merupakan dua di antara ribuan orang yang turun ke jalanan New York, ketika huru-hara menyapu AS setelah kematian pria kulit hitam, George Floyd.

Demo Protes Kematian George Floyd Meluas Hampir di Seluruh AS, Warga Tak Peduli Wabah Covid-19
Semakin rusuh, warga terus memprotes kematian warga kulit hitam, George Floyd di tangan polisi.
Protes berupa unjuk rasa meluas dan massif di hampir semua kota di Amerika Serikat (AS).
Demikian juga peringatan dari Presiden AS Donald Trump.
Satu pengunjuk rasa mengatakan dia tidak punya pilihan, selain menyuarakan keadilan.

"Ini tidak OK bahwa di tengah pandemi, kita harus keluar di sini mempertaruhkan hidup kita," ujar Spence Ingram, seorang wanita kulit hitam, yang ikut bersama ratusan pengunjuk rasa lain berkumpul di Capitol di Atlanta, seperti dilansir Associated Press (AP), Minggu (31/5/2020).
"Tapi saya harus memprotes untuk hidupku dan berjuang untuk hidupku sepanjang waktu."
Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms, memperingatkan, "Masih ada pandemi di Amerika yang memakan korban semua orang, baik kulit hitam dan putih.
Aksi unjuk rasa juga terjadi di Los Angeles.

Ratusan warga turun dalam unjuk rasa dan menutup jalan bebas hambatan. Kebanyakan dari mereka mengenakan masker.
Pada Sabtu (30/5/2020), ribuan pengunjuk rasa menyerbu perimeter Barclays Center di New York.
Sementara di Brooklyn, polisi melakukan sejumlah penangkapan terhadap pengunjuk rasa, pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Terlihat pengunjuk rasa diborgol, dan dimasukkan ke mobil.
Bentrokan dengan polisi antihuru-hara pun terkadang tidak bisa dihindarkan terjadi dalam aksi ujuk rasa di sejumlah kota.
Aksi protes dimulai di Minneapolis, setelah kematian George Floyd pada Senin lalu, ketika seorang perwira polisi berkulit putih menekan lututnya ke leher Floyd.
Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan polisi, tetapi justru sekaligus menemui ajalnya.
Gelombang unjuk rasa beberapa hari terus terjadi, dan bentrokan dengan polisi pun tidak bisa dihindarkan.
Satu kantor polisi pun menjadi sasaran kemarahan massa di Minneapolis.
"Kami memiliki dua krisis (Covid-19 dan kerusuhan akibat unjuk rasa) yang menghimpit satu sama lain," kata Walikota Minneapolis Jacob Frey.
Pemerintah negara bagian AS sedang khawatir akan bertambahnya jumlah kasus virus corona, karena massifnya aksi unjuk rasa warga memprotes kematian Floyd.
Para pemimpin negara bagian bahkan membagikan masker dan memperingatkan para pengunjuk rasa, 'mereka berada dalam risiko penularan besar Covid-19.'
Wali kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms memperingatkan, "Jika Anda ikut dalam demo protes semalam, kemungkinan harus mengikuti tes Covid-19."
Sejauh ini lebih dari 6 juta kasus positif dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 368.000 kasus kematian dan lebih dari 2,5 juta orag sembuh.
AS tercatat terburuk terkena wabah corona dengan lebih dari 1,7 juta kasus dan lebih dari 103.000 kasus kematian. (AP/Reuters/Washington Pos/New York Post)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo di AS: Lempar Bom Molotov ke 4 Polisi, Wanita 27 Tahun Didakwa 4 Tuduhan Percobaan Pembunuhan, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/01/demo-di-as-lempar-bom-molotov-ke-4-polisi-wanita-27-tahun-didakwa-4-tuduhan-percobaan-pembunuhan?page=all