Amir Liputo Rayakan Lebaran Ketupat Dengan Berbagi di Panti Asuhan Assalam
Lebaran ketupat merupakan tradisi Umat Islam Kota Manado, yang dirayakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Lebaran ketupat merupakan tradisi Umat Islam Kota Manado, yang dirayakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya, perayaannya berlangsung semarak dengan mendatangkan banyak orang dari berbagai daerah.
Kelurahan Mahawu, Maasing, dan beberapa kelurahan lainnya di Kecamatan Singkil menjadi wilayah paling ramai saat lebaran ketupat.
Saat pelaksanaannya, setiap rumah di kelurahan-kelurahan itu menyajikan hidangan ketupat bersama menu lainnya, untuk menjadi santapan lezat bagi warga yang datang berkunjung.
Namun kali ini, pandemi Covid-19 membuat lebaran ketupat yang seharusnya dilaksanakan pada Minggu (31/5/2020,) ditiadakan.
Sesuai kesepakatan masyarakat setempat.
Kehebohan keramaiannya pun nyaris tak terdengar.
Sementara itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Utara Hi Amir Liputo tetap merayakan lebaran ketupat.
Namun perayaan kali ini dilaksanakan dengan cara berbeda.
Dia bersama keluarganya tidak melakukan open house seperti tahun-tahun sebelumnya.
Mereka hanya merayakan lebaran ketupat dengan berbagi ketupat dan lauknya di Panti Asuhan Assalam Bailang, Panti Asuhan Assobirin Singkil, dan Panti Tuna Netra Paal 4.
“Biasanya hidangan ketupat disiapkan di rumah dan disajikan untuk warga yang datang dari berbagai tempat,” ujarnya.
Hi Amir mengungkapkan, perayaan dengan cara itu dibuat sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menghentikan penyebaran virus Corona.
“Semoga berkah untuk kita semua, sambil berharap virus corona ini segera diangkat oleh Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.
( Tribunmanado/Nielton Durado)