Update Virus Corona Bitung
Kantor Kesehatan Pelabuhan dan ASDP Periksa Sopir Truk di Pelabuhan Ferry
Dilakukan bersama dan berkoordinasi dengan PT ASDP Ferry Indonesia (persero) Cabang Bitung dan Dinas Kesehatan Kota Bitung.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Bitung, bakal meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan lintas Provinsi di Pelabuhan Ferry Bitung.
Menurut dr Pingkan Pijoh ini akan dilakukan menyusul, ada seorang sopir angkut logistik yang melakukan perjalanan dari daerah asal Tobelo Provinsi Maluku Utara (Malut) yang terkonfirmasi Positif Covid 19.
Temuan itu merupakan hasil pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan selama ini oleh KKP di wilayah kerja (Wilker) pengawasan yang meliputi pelabuhan laut Samudera Bitung dan wilayah pengawasan Ferry penyeberangan.
Dilakukan bersama dan berkoordinasi dengan PT ASDP Ferry Indonesia (persero) Cabang Bitung dan Dinas Kesehatan Kota Bitung.
"Jumlah pelaku perjalanan terkait cegah tangkal Covid 19 sejak Januari - Mei 2020 berjumlah 13.585 orang, 13 ribu diantaranya penumpang kapal Pelni dilakukan waktu belum ada pembatasan. Lalu yang di rapid test terhitung bulan April - Mei 2020 berjumlah 310 orang," jelas Pingkan kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (29/5/2020).
Di menambahkan untuk pengawasan sopir truk angkut logistik lintas provinsi yang hendak berangkat dan yang datang, setiap harinya ada 6 sampai 8 orang petugas KKP langsung di pimpin oleh kepada KKP melakukan screaning.
Beri edukasi saat melapor dan mengecek kesehatan ke petugas dan gugus tugas. Disampaikan kepada mereka wajib melakukan karantina mandiri 14 setelah sampai di tempat tinggal karena aktifitas atau mobilitas mereka lintas daerah.
Para sopir harus membawa dokumen yang disyaratkan dalam surat edaran gugus pusat dan di perkuat dengan edaran gubernur Provinsi Sulut.
"Petugas KKP di ASDP sudah koordinasi dengan untuk perkaat sopir yang datang dan akan berangkat. Koordinasi dengan KKP Ternate juga dilakukan untuk sopir yang beralamatkan Ternate. Mereka yang tidak punya tempat tinggal di Bitung memilih 'ba daseng' atau tinggal di kendaraan tetap harus mengikuti protokol kesehatan dan menjalankan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," tukasnya.
Terpisah Burhan Zahim General Manager (GM) PT ASDP Ferry Indonesia (Persero) Cabang Bitung mengatakan, dua pekan lalu dilakukan pemeriksaan kepada para sopir sebelum berangkat ke Tobelo dan Ternate.
Ada dua orang, oleh KKP dan Dinas Kesehatan Bitung tidak diberangkatkan karena tidak sehat dan hasil rapid test menunjukkan reaktif.
"Mereka belum menjadi calon penumpang, karena belum membeli tiket," kata Burhan.
Dia menegaskan dan menekankan bahwa kabar sopir angkut logistik yang terkonfirmasi reaktif di pelabuhan Ferry,
Lanjutnya bahwa dengan kejadian ini jelas pihaknya bersama KKP dan Dinas Kesehatan akan memastikan kesehatan calon penumpang (sopir) angkut logistik lewat pemeriksaan yang ketat.
"Ini kami lakukan untuk lindungi karyawan di darat dan kapal, kelangsungan pelayanan dan distribusi logistik agar bisa berjalan dengan baik. Kalau tidak ada rekomenendasi sehat dari tim gugus tugas dan dinas kesehatan serta KKP tidak kami berangkatkan," tandasnya.(crz)
BERITA TERPOPULER :
• Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Syahrini Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
• Seorang Wanita Tewas Tersambar Petir Didepan Suami dan Anaknya saat Menanam Tembakau di Sawah
• Artis Ini Dapat THR Lebaran Mobil Alphard dari Pacarnya, Ternyata Ini Sosok Kekasih Elina Joerg
TONTON JUGA :