Update Virus Corona Tomohon
UPDATE! Jumlah Reaktif Hasil Rapid Test di Kota Tomohon Bertambah 1 Orang
"Ada penambahan reaktif satu orang yang berasal dari Tomohon Selatan," ungkap Juru Bicara, Yelly Potuh melalui rilis resmi Rabu (27/5/2020) malam.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kota Tomohon kini mempunyai 42 warga yang reaktif rapid test.
Hal Ini menyusul laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, yang menyebutkan adanya penambahan 1 orang reaktif rapid test.
"Ada penambahan reaktif satu orang yang berasal dari Tomohon Selatan," ungkap Juru Bicara, Yelly Potuh melalui rilis resmi Rabu (27/5/2020) malam.
Dengan demikian jumlah reaktif di Kota Tomohon menjadi 42 orang.
"6 berasal dari Kecamatan Tomohon Utara, 1 Tomohon Timur, 15 Tomohon Tengah, 2 Tomohon Barat serta 18 dari Tomohon Selatan," katanya.
Sementara dari jumlah reaktif 42 orang, tinggal 27 orang yang masih menunggu hasil swab test.
"6 sudah keluar hasil swab dan dipastikan bukan covid, lalu 7 orang mempunyai hasil positif dan 2 orang meninggal," tukasnya.
Ditambahkannya untuk tracking atau pelacakan secara akumulasi, baik dengan pasien positif ataupun dengan PDP mengalami peningkatan.
"Untuk tracking sudah ada 897 orang," pungkas Yelly. (hem)
• Stop Sebar Video Pisang Goroho, Ormas Perempuan Mengecam Keras
Subscribe Akun YouTube Tribun Manado Official di Bawah Ini:
Follow Instragram Tribun Manado di Bawah Ini:
Atau Like Facebook Tribun Manado di Bawah Ini:
Kasus Virus Corona di Sulawesi Utara Kembali Meningkat Menjadi 281 Kasus
Update terkini penanganan virus corona di seluruh Indonesia, pada Rabu (27/5/2020) disampaikan pemerintah pusat.
Khusus untuk Sulawesi Utara hari ini terjadi penambahan pasien terkonfirmasi virus corona.
Jika sebelumnya data pasien 265 kasus, kini sudah bertambah 16 orang menjadi 281 kasus.
Untuk pasien sembuh sudah 36 orang dan meninggal 29 orang.
Sebelumnya Jubir Satgas Covid-19 Sulawesi Utara Steaven Dandel pada Selasa (26/5/2020), menjelaskan bahwa Sulut terjadi penambahan 25 pasien terkonfirmasi virus corona.

Berikut Rinciannnya:
Kasus 240: Perempuan 48 Tahun Asal Manado, PDP di Salah Satu Rumah Sakit
Kasus 241: Perempuan 60 Tahun Asal Manado, Sudah Meninggal Tanggal 25 Mei 2020
Kasus 242: Laki 75 Tahun Asal Manado, Sudah Meninggal Tanggal 18 Mei 2020.
Kasus 243: Laki-laki 80 Tahun Asal Manado
Kasus 244: Perempuan 46 Tahun Asal Manado Sudah Meninggal, Bagian dari Klaster Pasar Pinasungkulan
Kasus 245: Perempuan 62 Tahun Asal Manado, sudah Meninggal 15 Mei 2020.
Kasus 246: Laki-laki 63 Tahun Asal Manado, Bagian dari Klaster Pasar Pinasungkulan
Kasus 247: Laki-laki 62 Tahun Asal Manado, PDP di Salah Satu Rumah Sakit.
Kasus 248: Perempuan 36 Tahun Asal bolmong, Pelaku Perjalanan dari Luar Provinsi Sulawesi Utara.
Kasus 249: Laki-laki 50 Tahun Asal Manado Kontak Erat Resiko Tinggi dari Kasus 60.
Kasus 250: Laki-laki 21 Tahun Asal Manado, Berangkat dari Pemeriksaan SWAB dari PDP.
Kasus 251: Laki-laki 42 Tahun Asal Minahasa, Berangkat dari Pemeriksaan SWAB dari PDP.
Kasus 252: Laki-laki 34 Tahun Asal Manado, Asal Manado, Diperiksa sebagai ODP lalu Pemeriksaan SWAB.
Kasus 253: Laki-laki 2 Tahun Asal Manado.
Kasus 254: Laki-laki 71 Tahun Asal Manado.
Kasus 255: Laki-laki 37 Tahun Asal Minahasa
Kasus 256: Laki-laki 56 Tahun Asal Manado, Sudah Meninggal Dunia.
Kasus 257: Perempuan 63 Tahun Asal Tomohon.
Kasus 258: Laki-laki 40 Tahun Asal Tomohon Sudah Meninggal Dunia Tanggal 24 Mei 2020.
Kasus 259: Perempuan 53 Tahun Asal Manado.
Kasus 260: Laki-laki 35 Tahun, Domisili Sedang Diverifikasi, Namun KTP dari Minahasa Utara.
Kasus 261: Laki-laki 53 Tahun Asal Manado.
Kasus 262: Laki-laki 70 Tahun Asal Minahasa Selatan.
Kasus 263: Laki-laki 53 Tahun Asal Manado.
Kasus 264: Laki-laki 56 Tahun Asal dari Sulawesi Selatan.
Dandel pun meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi kepada pasien yang positif virus corona.
"Pasien sementara berjuang tapi malahan dikucilkan, keluarga mereka juga dibuat dengan tidak semestinya, karena tidak ada seorangpun yang ingin terpapar," tegas Dandel.
Setiap jumpa pers Dandel terus mengajak masyarakat agar terus berdoa kepada Tuhan, apapun agamanya agar pandemi ini cepat berakhir.
Jubir juga meminta, agar semua masyarakat saling topang menopang, agar virus ini cepat berakhir dan tidak ada diskriminasi.
"Mari kita selalu berdoa untuk para pasien," jelas Dandel.