China Lawan Amerika
Amerika Sebut Hong Kong Bukan lagi Daerah Otonomi China
Sertifikasi Departemen Luar Negeri adalah sebuah rekomendasi dan tidak serta-merta mengarah ke langkah berikutnya
Menurut Nicholas Lardy, seorang rekan di Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional, menindaklanjuti ancaman untuk mengubah status Hong Kong akan memiliki dampak yang sangat negatif pada perusahaan AS yang beroperasi di sana.
Adapun dampak sementara terhadap warga Hongkong terbilang sangat kecil terhadap China.
"Dan saya tidak tahu mengapa AS ingin menghukum warga Hong Kong untuk sesuatu yang dilakukan pemerintah di Beijing," tambahnya kepada South China Morning Post.
Analis lain juga menyuarakan keprihatinan tersebut, dengan asumsi AS menindaklanjuti dengan sanksi keras.
“Saya percaya bahwa ini akan melukai warga Hong Kong dalam banyak cara,” kata Richard Bush,
seorang rekan dengan Brookings Institution dan penulis buku Hong Kong dalam Bayangan Tiongkok: Hidup dengan Leviathan.
"Di antara hal-hal lain, itu akan mengkonfirmasi pandangan Republik Rakyat Tiongkok bahwa AS ingin merusak kekuasaannya di Hong Kong."
Persaingan dengan AS telah masuk ke dalam periode yang berisiko tinggi
Konfrontasi strategis antara China dan Amerika Serikat telah memasuki periode berisiko tinggi. Pengakuan tersebut keluar dari mulut Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.
Dilansir dari South China Morning Post, Wei mengatakan bahwa China perlu meningkatkan semangat juangnya. Sementara para pemimpin militer lainnya mengatakan negara itu harus mengejar ketinggalan dengan negara-negara Barat dalam perkembangan teknologi.
"Amerika Serikat telah mengintensifkan penindasan dan penahanan pihak kami sejak wabah dan konfrontasi strategis Sino-AS telah memasuki periode risiko tinggi," kata Wei.
"Kita harus memperkuat semangat juang kita, berani bertarung dan jago bertarung, dan menggunakan pertarungan untuk meningkatkan stabilitas," tegas Wei yang juga seorang jenderal aktif di PLA.
Di sisi lain, Kepala Departemen Persenjataan Angkatan Udara PLA Zhu Cheng mengatakan persaingan antara China dan Barat di dunia maya, luar angkasa, laut dalam, maupun lingkungan biologis semakin meningkat.
“Saya menyarankan untuk mempercepat penerapan teknologi inovatif dan revolusioner yang dikembangkan sendiri,” katanya.
"Kita perlu menghindari kerentanan strategis yang disebabkan oleh kesalahan generasi dengan Amerika Serikat dan Barat," lanjut dia.