Unima
Unima Gelar Wisuda Daring, Begini Kesan Mahasiswa dan Dosen
Di tengah pandemi Covid-19 ini, sebanyak 295 wisudawan Universitas Negeri Manado (Unima) tetap ikut melaksanakan wisuda
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Di tengah pandemi Covid-19 ini, sebanyak 295 wisudawan Universitas Negeri Manado (Unima) tetap ikut melaksanakan wisuda. Kali ini inovasi yang akan diwujudkan yaitu pelaksanaan wisuda secara daring
Pembantu Rektor 1 Prof Deitje A Katuuk mengatakan, langkah tersebut diambil berdasarkan surat edaran rektor Unima dengan hal revisi edaran nomor: 39/UN41/PS/2020 yang ditujukan langsung kepada seluruh Dekan Fakultas dan Direktur PPs di lingkup Unima.
Dijelaskan PR 1, surat edaran tersebut berisi, bersama ini kami sampaikan revisi surat edaran nomor 38/UN41/PS/2020 tanggal 12 Mei 2020, khusus poin lima terkait pelaksanaan wisuda Unima semester genap tahap I tahun akademik 2019-2020 yang akan dilaksanakan secara daring.
"Kuota wisudawan dengan jumlah 995 orang, pelaksanaannya akan dibagi dalam dua tahap dengan jumlah masing-masing 500 wisudawan tahap pertama dan 495 wisudawan tahap kedua. Kemudian, wisuda daring sesuai rencana dilaksanakan Rabu 27 Mei 2020," ungkap Katuuk.
• Connie Maria Mamahit Berpulang, Ini Kenangan Anak Angkatnya Ezra Kornella Kandou
Sementara itu, salah satu wisudawati Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Vergie Wollah kampus Universitas Negeri Manado (Unima) mengaku bangga dan bersyukur kini telah meraih gelar sarjana stara satu (S1).
Untuk meraih sarjana pun tidaklah mudah, kita harus bekerja keras, mulai mencari biaya kuliah, menyelesaikan mata kuliah hingga penyelesaian skripsi dengan baik.
Gadis yang akrab disapa Eji mengatakan, untuk meraih gelar sarjana ia tidaklah gampang. Eji merupakan warga Tondano, yang pada Rabu 27 Mei 2020 telah diwisuda secara daring mengingat belum usainya masa pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Eji merupakan salah satu yang ikut diwisuda dari 295 wisudawan dan wisudawati Unima.
Eji yang kini berusia 23 tahun itu mengakui, dirinya untuk meraih gelar sarjana tidaklah mudah harus berjuang keras selama 4 tahun.
Karena niat baik demi kedua oran tuanya dan keluarga, itulah membuat Eji berjuang keras untuk menjadi seorang sarjana Ekonomi. Dalam perjuanganya, tak henti-henti doa dari orangtua, keluarga dan teman-temannya membuat Eji bersemangat saat berjuang studi di kampus Unima.
Berdoa hingga berusaha merupakan modal yang sangat baik yang dilakukan Eji untuk menyelesaikan studinya hingga bisa meraih indeks prestasi 3.8 ini.
• RINCIAN 17 Kasus Positif Corona Baru, 12 di Antaranya dari Manado, Minahasa 2, Tiga Daerah Lainnya 1
Anak pertama dari pasangan Donald dan Meyta itu kini telah merasa lega, karena impian untuk meraih gelar S1 Ekonomi telah berhasil melewati perjuangan.
Eji yang meraih gelar Wulan Berbakat Minahasa 2017 ini pun tak henti-hentinya memanjatkan rasa syukurnya dan bangga telah berhasil meraih gelar sarjana S1 di kampus Unima Manado.
Menurut Eji, dengan telah mengantongi gelar S1, semua alumni Unima Manado kiranya dapat memajukan bangsa dengan bermodalkan ilmu yang telah diemban selama 4 tahun di kampus.
Bahkan Eji yang saat ini bekerja di Pemerintah Kabupaten Minahasa Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan pun berharap, di masa pandemi covid-19 ia bersama rekan-rekanya yang kini telah sarjana bisa mendapatkan pekerjaan, hingga menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
“Puji Tuhan, saya bangga dan bersyukur sekali kini telah sarjana, sudah lama saya memimpikan ini. Semoga kami para alumni Unima Manado bisa memudahkan langkah untuk mendapatkan pekerjaan, dan kami lulusan Unima berharap dapat membuka lapangan pekerjaan,” ujar Eji sosok wanita cantik dan bersahaja ini.
• Tetty Paruntu: Harus Menangkan Pilgub Sulut dan Pilkada 7 Daerah, Jangan Patah Semangat
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Psikologi Universitas Negeri Manado (Unima) Sinta Elisa Jelita Kaunang menyampaikan, pada dasarnya wisuda itu bentuk seremonial.
"Ketika mahasiswa selesai ujian dan diumumkan kelulusannya melalui sidang yang disertai ketukan palu, mereka sudah sah mengantongi gelar sarjana," katanya.
"Sebagai dosen pasti tetap merasa bangga dengan perjuangan para mahasiswa yang berani menyelesaikan studi dan merebut gelar Sarjana. Karena ada beberapa mahasiswa yang berani bertanding di awal namun tidak cukup berani menyelesaikan pertandingan. Dalam bentuk apapun perayaan kelulusan mereka saat ini, pastinya tidak akan mengurangi kualitas yang ada dalam diri mereka, selama mengenyam ilmu di Universitas Negeri Manado," ungkap Sinta.
• Pilkada Diwacanakan 2021, PDIP Paling Siap, OD-SK Siap Tarung