Virus Corona Indonesia
Menko Polhukam Mahfud MD: Kematian Karena Kecelakaan Lalu Lintas 9 Kali Lebih Banyak dari Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, masyarakat jangan takut dengan virus corona.
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Saudara jangan anggap enteng corona, tapi juga jangan takut betul."
Demikian yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD soal Covid-19.
Hal ini sampaikan Mahfud dalam acara halalbihalal Idul Fitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas 11 Maret via daring.
Acara ini disiarkan langsung lewat kanal YouTube Universitas Sebelas Maret, Selasa (26/5/2020).
"Maksud saya, saudara jangan anggap enteng Corona, tapi juga jangan takut betul," katanya.
Dasar Mahfud MD mengatakan hal tersebut adalah data yang menurutnya menjelaskan perbandingan angka rata-rata kematian di Indonesia, dengan angka rata-rata kematian warga Indonesia yang disebabkan Covid-19.
"Ada data yang disiarkan oleh Kompas."
"Berapa data orang mati di dunia ini karena penyakit."
"Saya katakan di Indonesia itu orang mati setiap hari 4.884 orang rata-rata setiap hari."
"Yang mati karena Corona, dari tanggal 1 Januari sampai dengan akhir April, 131 hari itu, sehari rata-rata cuma 17."
"Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari Corona," tutur Mahfud MD.
Tidak hanya itu, menurut data yang disampaikannya, jumlah kematian di dunia karena AIDS, diare, dan kanker lebih besar dibandingkan dengan Covid-19.
"Berkali-kali lebih banyak orang mati karena AIDS dan karena diare."
"Di dunia itu yang mati karena diare selama 131 hari itu 560 ribu."
"Yang mati karena corona cuma 280 ribu."
"Itu seluruh dunia."
"Yang mati karena kanker itu tiga juta orang," beber Mahfud MD.
Mahfud MD menuturkan, hingga kini pemerintah belum mengambil keputusan terkait wacana new normal untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Meski begitu, Mahfud MD mengatakan pemerintah tengah merancang sejumlah model perhitungan matematis terkait hal tersebut.
Ia mengatakan, model tersebut telah diajukan oleh sejumlah kementerian dan lembaga, di antaranya Bapennas dan Kantor Staf Presiden dalam sidang kabinet.
"Saudara, sekarang ini pemerintah, karena tadi disebut Menkopolhukam, ada wacana, belum keputusan."
"Wacana bagaimana tentang new normal itu."
"Oleh karena itu ada model-model perhitungan. Perhitungan matematis."
"Di dalam sidang kabinet itu ada tiga sumber," papar Mahfud MD.
Mahfud MD mengungkapkan, pemerintah terus memantau dan menghitung perkembangan data setiap daerah di Indonesia.
Termasuk, membandingkan tingkat penularan di tiap wilayah.
"Oh ini ada penurunan kalau ada pembatasan."
"Tapi semuanya bisa dihitung."
"Jakarta sekarang sudah 0,9."
"Ada sembilan provinsi yang sekarang di bawah satu, nih lumayan bagus."
"Tapi ada juga yang tinggi sekali, di Gorontalo, Jawa Timur, dan macem-macem itu."
"Itu ada perhitungannya."
"Nah, di dalam keadaan itulah kita berpikir bagaimana kita hidup normal dengan fakta-fakta itu," jelas Mahfud MD.
Selain itu, ia pun mengungkapkan pemerinrah juga mendengarkan perdebatan yang ada terkait new normal.
Perdebatan tersebut di antaranya dari kalangan dokter, ulama, bahkan sosiolog.
"Kita harus mengambil keputusan yang terbaik."
"Bagaimana yang terbaik, mari kita diskusi, belum ada keputusan soal itu, semua masih dalam wacana dan kontroversi masih ada."
"Dan kita harus terbiasa, harus menghadapi itu," ucap Mahfud MD. (Gita Irawan)
• Catat, Ini 13 Gejala Virus Corona
• Dinkes Sulut Gencar Deteksi Penyebaran Covid-19, 17.638 Orang Telah Dilakukan Rapid Test
• Jangan Abaikan, Pusing Bisa Jadi Gejala Stroke, Kenali Tanda-tandanya
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mahfud MD: Angka kematian karena Kecelakaan Lalu Lintas 9 Kali Lebih Banyak dari Covid-19.