Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Indonesia

Wapres KH Ma'ruf Amin Meminta Maaf Kepada Masyarakat: 'Idul Fitri Tidak di Masjid atau di Lapangan'

Menurutnya, memutus mata rantai penularan virus corona di Indonesia bukanlah hal yang mudah.

Editor: Frandi Piring
via ibadah.co.id
Wapres Ma'ruf Amin meminta maaf kepada masyarakyat karena dampak pandemi Covid-19 di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta maaf atas nama pemerintah saat mengadakan siaran pers resmi Sekretariat Wakil Presiden, Kamis 12 Mei 2020 kemarin.

Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan permintaan maaf pemerintah kepada masyarakat karena belum mampu memutus mata rantai penularan virus corona di Indonesia.  

"Kami pemerintah mohon maaf karena memang bahaya belum hilang."

"Bahaya corona ini belum hilang," imbuh Ma'ruf.

Menurutnya, memutus mata rantai penularan virus corona di Indonesia bukanlah hal yang mudah.

Mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar.

Wakil Presiden Maruf Amin berjalan usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama. 
Wakil Presiden Maruf Amin berjalan usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.  (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Menurut Maruf, pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia lebih sulit dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya yang jumlah penduduknya lebih sedikit.

Selain itu, ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga turut mempersulit pemutusan mata rantai penularan Covid-19.

Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengakui masih banyak masyarakat yang tak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Masih banyak pula warga yang tidak disiplin dalam menjaga jarak fisik saat berkomunikasi.

Kendati demikian, Ma'ruf mengatakan saat ini penambahan kasus harian pasien positif Covid-19 mulai menunjukkan tren penurunan.

Karena itu, Ma'ruf meminta masyarakat bersabar dan melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah agar tak menambah jumlah kasus harian yang trennya, menurut dia, kian menurun.

"Pemerintah meminta supaya masyarakat dalam merayakan Idul Fitru dilakukan di rumah."

"Tidak di masjid atau di lapangan terbuka."

"Karena situasi keadaan negara kita masih menghadapi bahaya Covid-19," lanjut dia.

Maruf juga menyebutkan, pemerintah telah memiliki program untuk memulihkan kondisi Indonesia pasca pandemi Covid-19 berakhir.

Program-program tersebut dilakukan untuk menguatkan sektor usaha yang ambruk akibat Covid-19.

"Pemerintah telah memiliki program-program yang akan dilakukan untuk mengembalikan posisi Indonesia menjadi stabil kembali," kata Ma'ruf, dikutip dari siaran pers Senin (11/5/2020).

Ma'ruf mengatakan, nantinya akan ada penguatan pada sektor-sektor terdampak Covid-19.

Keluar Tol Baros - Petugas melakukan pemeriksaan pada seluruh kendaraan yang keluar gerbang Tol Baros saat memasuki Kota Cimahi di jalan HMS Mintareja SH, Baros, Sabtu (02/05/2020). Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat dalam rangka mempercepat penanganan covid-19 akan dimulai 6 Mei mendatang. TRIBUN JABAR/zelphi
Keluar Tol Baros - Petugas melakukan pemeriksaan pada seluruh kendaraan yang keluar gerbang Tol Baros saat memasuki Kota Cimahi di jalan HMS Mintareja SH, Baros, Sabtu (02/05/2020). Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat dalam rangka mempercepat penanganan covid-19 akan dimulai 6 Mei mendatang. TRIBUN JABAR/zelphi (TRIBUN JABAR/ZELPHI)

Misalnya sektor ekonomi, yang meliputi kelompok usaha baik Usaha Menengah Besar (UMB) maupun Usaha Mikro Kecil (UMK).

Termasuk, kata dia, upaya pemenuhan hajat hidup kelompok miskin dan pemberdayaan kembali untuk memperkecil jumlah kelompok miskin di Indonesia.

"Ini juga harus mendapatkan perhatian untuk memulihkan kembali suasana ekonomi kita pada masa yang akan datang," kata dia.

Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan perubahan fokus kebijakan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Dalam penanggulangannya, kata Ma'ruf, pemerintah memiliki tiga fokus utama untuk penyelesaian Covid-19.

Ketiga fokus tersebut adalah melakukan tes masif dan agresif, perawatan dan pengobatan intensif, serta penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). (TribunNewsmaker/*)

Tautan: https://newsmaker.tribunnews.com/amp/2020/05/22/bahaya-virus-corona-di-indonesia-belum-hilang-wapres-maruf-amin-kami-pemerintah-mohon-maaf?page=all

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved