Tips Mencegah Corona
Begini Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi Covid-19
Lantas bagaimana cara menjaga kondisi psikologis keluarga agar tetap terjaga di masa pandemi virus corona?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus virus corona Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Bahkan, Indonesia baru saja mencatatkan rekor penambahan kasus tertinggi pada Kamis (21/5/2020) dengan tambahan 973 kasus.
Dengan tambahan tersebut, kini kasus covid-19 di Indonesia berjumlah 20.162 kasus.
Sebanyak 4.838 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 1.278 orang meninggal dunia.
Lantas bagaimana cara menjaga kondisi psikologis keluarga agar tetap terjaga di masa pandemi virus corona?
Jangan Panik
Yuli menyebut, di awal wabah virus corona banyak orang mengalami kepanikan yang luar biasa.
"Karena mereka sebelumnya tidak mengetahui apa itu Covid, tapi seketika muncul korban dengan jumlah yang banyak," ungkap Yuli kepada Tribunnews melalui telewicara video, Jumat (1/5/2020).

Kepanikan bertambah setelah pemerintah memberlakukan pembatasan gerak.
"Kepanikan orang tua pun muncul, bagaimana mencukupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan banyak akses pemenuhan kebutuhan dibatasi," ujarnya.
Yuli mengungkapkan hal utama yang harus dipersiapkan keluarga adalah menghilangkan rasa cemas.
Komunikasi dengan Anggota Keluarga

Pertama, orang tua harus melakukan komunikasi dengan anggota keluarga, terutama pada anak-anak.
"Sampaikan ke mereka bahwa wabah ini memang ada dan mau tidak mau harus dihadapi," ungkapnya.
Dengan adanya wabah, mereka juga tidak perlu takut, walaupun kecemasan memang ada.
"Orang tua harus menunjukkan jika seperti inilah rasa cemas. Cuma, orang tua harus memberikan pengertian mengapa kita perlu cemas, bagaimana cara menanggulangi cemas," ujarnya.
Yuli mengungkapkan para orang tua harus terlebih dahulu mengontrol rasa cemas.
"Jangan sampai anak melihat orang tua cemas, agar anak tidak berpikir orang tua saja cemas, bagaimana aku tidak," ungkapnya.
Bersikap Tenang

Yuli menyebut sikap tenang harus dimunculkan dalam menghadapi wabah Covid-19 .
"Caranya, harus berpikir positif," ujarnya.
Orangtua perlu menggambarkan segala sesuatu harus dihadapi dengan positif.
"Anak harus diberi pengertian jika pertolongan Allah SWT itu pasti ada," ungkapnya.
"Allah SWT yang menciptakan sakit dan yang menciptakan sehat," imbuhnya.
Menurut Yuli, anggota keluarga harus diajak untuk selalu berpikir positif.
"Harus diajak percaya jika semua yang terjadi merupakan kehendak Allah SWT," ungkap Yuli.
Yuli pun memberikan pesan agar keluarga mampu menerima kenyataan yang ada.
Namun, harus diimbangi dengan rasa syukur.
"Wabah Covid-19 ini memang harus menghadapi, kita harus menerima, kita harus tetap bersyukur karena akan ada hal positif dari wabah ini, terutama kebersamaan keluarga," ungkapnya.
Layanan Konseling Gratis
Sementara itu, Yuli merupakan salah satu psikolog yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah.
Yuli bersama Ikatan Psikolog Klinis (IPK) di Jawa Tengah memberikan layanan psikologis secara gratis bagi keluarga yang ingin berkonsultasi.
"Tugas kami psikolog IPK membantu orang yang membutuhkan pelayanan psikologis yang berkaitan dengan wabah covid," ujarnya.

Terutama bagi keluarga yang merasakan kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan.
"Bisa menghubungi psikolog sesuai jadwal yang tertera," ujarnya.
Layanan ini bisa digunakan para keluarga di Indonesia secara cuma-cuma.
"Mereka bisa menyampaikan apapun, dan tidak dipungut biaya alias gratis," ungkapnya.
Bagi Anda yang membutuhkan layanan psikologis, bisa menghubungi daftar psikolog yang terdaftar dalam Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia sesuai hari dan jam yang tertera pada daftar di bawah ini :

Selengkapnya mengenai layanan konsultasi gratis dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia bisa dilihat di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Corona Melonjak Tajam, Begini Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2020/05/22/kasus-corona-melonjak-tajam-begini-cara-menjaga-psikologis-keluarga-di-masa-pandemi?page=all.