Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Internasional

Rusia Mengaku Korut Hentikan Perbincangan dengan AS, Vladimir Putin: Hidup dan Mati

Sebelumnya diketahui, Korea Utara telah menembakkan serangkaian roket karena menuntut konsesi administrasi oleh Trump.

Editor: Frandi Piring
Capture video nytimes.com
Pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump di Singapura 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dikabarkan Korea Utara telah menghentikan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) sampai hasil pemilihan presiden AS pada November diketahui.

Kabar tersebut dilaporkan oleh duta besar Rusia untuk Pyongyang kepada media pada Rabu (20/5/2020).

Dilansir media Perancis AFP, Presiden AS, Donald Trump sebelumnya pernah bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sebanyak tiga kali pada konferensi tingkat tinggi yang bersejarah dan Trump sempat mengatakan kekaguman kepada Kim, meski pun harapan untuk mencapai kesepakatan yang komprehensif telah memudar.

"Ada pun dialog dengan Washington, yang mereka anggap tidak ada gunanya untuk saat ini, tampaknya telah ditunda setidaknya sampai setelah pemilihan presiden AS," ujar Duta Besar Alexander Matsegora mengatakan kepada kantor berita Interfax dalam sebuah wawancara.

"Mereka (Korea Utara) akan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya," katanya.

Sebelumnya diketahui, Korea Utara telah menembakkan serangkaian roket karena menuntut konsesi administrasi oleh Trump.

Yakni Trump mengatakan bahwa sanksi internasional harus tetap diberlakukan sampai Kim melakukan denuklirisasi.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan Presiden AS Donald Trump (R) saat keduanya bertemu di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6/2018). 
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan Presiden AS Donald Trump (R) saat keduanya bertemu di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6/2018).  (AFP/KEVIN LIM)

Matsegora mengatakan dia mengharapkan dialog antara Washington dan Pyongyang agar dapat dilanjutkan, dia menambahkan Rusia tidak senang dengan penangguhan pembicaraan yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah perbatasan.

"Jelas, Moskwa tidak bisa senang dengan adanya kebekuan dalam dialog AS-Korea Utara, yang penuh dengan peningkatan ketegangan di wilayah yang berbatasan dengan perbatasan Mongolia, China, dan Korea Utara di selatan Rusia," kata Matsegora.

Duta Besar itu juga mengkritik sanksi AS terhadap Korea Utara yang katanya menghambat pasokan peralatan medis penting ke Pyongyang.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret lalu menyerukan bantuan sanksi selama pandemi virus corona, mengatakan kepada para pemimpin G20 bahwa itu adalah masalah "hidup dan mati".

Matsegora mengatakan sanksi tersebut menghalangi pasokan obat-obatan dan peralatan medis ke Korea Utara dan Washington "memburu siapa pun yang setidaknya memiliki beberapa perdagangan dengan Korea Utara, bahkan termasuk pasokan barang-barang yang benar-benar tidak berbahaya."

Sumber: Kompas.com

Tautan: https://www.kompas.com/global/read/2020/05/21/120959870/rusia-korea-utara-hentikan-perbincangan-dengan-as-sampai-pilpres-as-2020

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved