Update Virus Corona Bitung
Janis Pertanyakan Ada 'Pilih Kasih' Pemeriksaan Kesehatan di Lokasi KEK
MRJ Law Office Freindol of Justice Seeker mengadakan Talk Show Pengacara Menjawab Episode 1, dengan tema Berdamai Dengan Covid-19
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - MRJ Law Office Freindol of Justice Seeker mengadakan Talk Show Pengacara Menjawab Episode 1, dengan tema Berdamai Dengan Covid-19 dalam perspektif hukum dan kebijakan publik, Rabu (20/5/2020).
Talk Show ini lewat virtual l, tampil sebagai pembicara Michael R Jacobus selalu Lawyer and Director of MRJ Law Office.
Di wawancarai Tribunmanado.co.id, Kamis (21/5/2020) Jacobus jelaskan ada sejumlah konklusi atau simpulan dari talk show itu.
Mulai dari optimalisasi keterbukaan data, karantina wilayah bisa jadi pilihan tepat agar penyelesaian yang lebih terfokus.
"Kebijakan harus berbasis research akurat," tutur Jacobus.
• Bupati Minsel Minta Rayakan Idul Fitri di Rumah Saja
Lanjutnya, optimalisasi edukasi ke masyarakat dengan media komunikasi yang tepat berbasis RT, lingkungan, bahkan lembaga kemasyarakatan, dengan memperhatikan karakteristik masyarakat.
Lalu penetapan protokuler yang pasti dan akurat serta regulasi yang turut mendukung baik pencegahan covid-19.
Sementara itu dalam diskusi muncul sejumlah temuan yang dikemukakan peserta, seperti yang diutarakan Cristianto Janis tentang keberadaan pemeriksaan atau protokoler kesehatan di Kawasan Ekonomi khusus (KEK) terkesan pilih kasih.
"Jadi pemeriksaan orang masuk ke Bitung di lokasi KEK kenapa ada oknum di suruh terus sementara kami masyarakat harus masuk," keluh Janis.
Kejadian itu terjadi belum lama ini, ia pun sempat menanyakan kepada petugas yang berjaga kenapa oknum itu tidak diperiksa, dan disampaikan oleh bahwa oknum itu adalah aparat.
• RINCIAN 30 Kasus Virus Corona Baru di Sulut, 3 Sudah Meninggal, 22 dari Transmisi Lokal Manado
Dengan kondisi dia mempertanyakan dalam diskusi itu, apakah pemeriksaan yang dilakhkan itu sudah efektif atau tidak?
"Menurut saya belum efektif karena ada kejadian itu. Apakah pemeriksaan memilih-milih profesi," sesalnya.
Sementara itu Paul Kumentas peserta talk show virtual menilai pelaksanaan pemeriksaan di KEK sempat tidak setuju.
Tapi lama kelamaan saat dilihat cukup efektif karena orang luar akhirnya liat Bitung, menerapkan itu sehingga malas atau enggan ke Bitung.
"Sehingga Bitung terjaga dari infeksi dari luar," kata Paul.
• Dinkes Pastikan Keadaan Pasien Corona 01 Bolsel Terus Membaik
Namun belakangan dia melihat mulai kendor pemeriksaan kesehatan di KEK.
Ada banyak tahap dari pemeriksaan seperti cek suhu, cuci tangan dan tbilik sterilisasi sudah tidak dilakukan, padahal itu yang paling penting dari pemeriksaan kesehatan di lokasi KEK.
Pemeriksaan di lokasi KEK tepatnya di kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari Kota Bitung, sudah berlangsung sejak awal April 2020 hingga sekarang masih berlangsung.
Kendaraan angkutan orang, mobil pribadi bahkan angkut buah, dan sejumlah kebutuhan pangan di periksa.
Mulai dari pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP), penyemprotan desinfektan ke kendaraan, periksa suhu tubuh, cuci tangan dan bilik sterilisasi.(crz)
• Halalbihalal Lebaran dari Rumah Masing-Masing, Gubernur: Kesepakatan Bersama Tokoh Umat Islam