Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

KABAR BAIK! Ini 4 Obat Virus Corona Kementerian Jokowi, Salah Satunya Ramuan Inhaler Antivirus

formula itu kini telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal virus corona yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung anti corona.

Editor: Indry Panigoro
Pinterest
Ilustrasi Foto: Vaksin Covid-19 

"Kita bertemu dengan mitra yang melisensi beberapa produk kita seperti inhaler, roll on dan yang kalung. Produk ini yang paling banyak diminta banyak Gubernur dan Bupati hampir se-Indonesia, karena ini bisa jadi anti corona," kata Fadjry.

Ada pun kerja sama ini dilakukan untuk pengembangan inovasi produk melalui mekanisme kerja sama lisensi dalam hal ini bersama PT Eagle Indo Pharma sebagai mitra lisensi Balitbangtan.

Perusahaan Bioteknologi Moderna Inc Uji Vaksin Covid-19, Saham AS Melonjak

Mitra kerja sama mempunyai kewajiban untuk memproduksi teknologi dengan supervisi dari Balitbangtan.

PT Eagle Indo Pharma merupakan perusahaan swasta nasional yang dikenal dengan merk dagang Cap Lang memiliki produk-produk berkualitas yang ada di pasaran.

Kerja sama ini diharapkan semakin cepat proses pengembangan produk untuk digunakan masyarakat sebagai upaya dalam pencegahan pengembangan pandemic virus corona.

* Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia: Ini Teknologi yang Digunakan Eijkman

Wabah pandemi Covid-19 belum juga usai. Para ahli masih terus melakukan penelitian dan pengembangan vaksin yang diharapkan dapat menghambat dengan cepat laju transmisi virus corona SARS-CoV-2.

Setiap negara baik pemerintahan maupun instansi swasta atau industri juga berupaya untuk menemukan vaksin yang tepat untuk imunisasi Covid-19 ini, dengan berbagai teknologi yang bisa dipergunakan.

Tidak ketinggalan, beberapa lembaga atau instansi di Indonesia juga sedang berupaya melakukan pengembangan vaksin ini juga, salah satunya Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman).

Teknologi vaksin Covid-19 di Indonesia

Direktur LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio, mengenalkan teknologi yang dipergunakan untuk membuat vaksin dari instansinya adalah recombinant protein vaccines.

Dijelaskan oleh Amin, vaksin berdasarkan protein rekombinan ini dianggap lebih baik, karena dasar sampel yang diambil adalah bagian atau sepotong protein bukanlah virus secara utuh.

"Dengan begitu tidak ada risiko infeksi atau virus itu akan kembali menjadi virulen (ganas atau mematikan)," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19, Jumat (15/5/2020).

Tetapi, kata Amin tetap ada sisi kelemahannya antara lain karena merupakan potongan protein kecil, maka jika tidak dibantu oleh protein lain yang lebih besar, biasanya sifat antigenesitinya tidak sebaik virus utuh.

"Untuk itu kita harus memilih, ajuvan yang baik, yang sesuai dan dibutuhkan pemberian suntikan beberapa kali," ujar dia.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved