Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Tomohon

UPDATE! Pasien Positif Tetap, PDP Bertambah 5 Orang, Ini Perkembangan Covid-19 di Kota Tomohon

Melalui rilis resmi yang diturunkan, Senin (18/5/2020) malam terdapat sejumlah peningkatan, salah satunya jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP).

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon kembali melaporkan perkembangan terkini.

Melalui rilis resmi yang diturunkan, Senin (18/5/2020) malam terdapat sejumlah peningkatan, salah satunya jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP).

Untuk PDP di Kota Tomohon bertambah 5 orang, dengan rincian sebagai berikut.

Pertama pasien Perempuan berusia 45 tahun, dari Kecamatan Tomohon Selata yang masuk salah satu rumah sakit swasta di Kota Tomohon pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020.

"Saat ini sementara dalam perawatan di ruang isolasi. Hasil pemeriksaan rapid test non reaktif, sedangkan hasil pemeriksaan swab test sedang ditunggu," ujar Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, Yelly Potuh.

Kedua, pasien Laki-laki berusia 50 tahun, dari Kecamatam Tomohon Selatan yang juga masuk salah satu rumah sakit swasta di Kota Tomohon pada Minggu tanggal 17 Mei 2020.

"Saat ini sementara dalam perawatan di ruang isolasi. hasil pemeriksaan Rapid Test Non Reaktif, sedangkan hasil pemeriksaan Swab Test sedang ditunggu," terangnya.

Selanjutnya pasien perempuan berusia 34 tahun, dari Kecamatan Tomohon Timur.

Yang mana Pasien masuk RSUD Anugerah Kota Tomohon pada hari Minggu tanggal 17 Mei 2020, dan saat ini sementara dalam perawatan di ruang isolasi.

"Hasil pemeriksaan Rapid Test Non-Reaktif, sedangkan hasil pemeriksaan Swab Test sedang ditunggu," katanya lagi.

Sedangkan PDP keempat yang ketambahan yaitu perempuan berusia 63 tahun, dari Kecamatan Tomohon Selatan.

Pasien masuk RSUP Prof Kandou pada hari Minggu tanggal 17 Mei 2020 dan saat ini sementara dalam
perawatan di ruang isolasi.

Sedangkan hasil pemeriksaan Rapid Test Reaktif, dan hasil pemeriksaan Swab Test sedang ditunggu.

Sementara pasien kelima yaitu laki-laki berusia 57 tahun, dari Kecamatan Tomohon Selatan namun ber-KTP Sawangan, Minahasa Utara.

"Pasien masuk RSUD Anugerah Kota Tomohon pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020, dan meninggal dunia pada hari Minggu tanggal 17 Mei 2020. Jenazah pasien dimakamkan dengan protokol penanganan jenazah Covid-19. Hasil pemeriksaan Rapid Test Non-Reaktif, sedangkan hasil pemeriksaan Swab Test
sedang ditunggu," terang Yelly.

Dengan demikian total jumlah PDP sampai hari ini tercatat 20 orang, dengan 10 diantaranya sementara dirawat.

"1 orang dari Kecamatan Tomohon Timur, 1 orang dari Kecamatan Tomohon Tengah, 2 orang dari Kecamatan Tomohon Barat, 6 orang dari Kecamatan Tomohon Selatan," beber Yelly seraya menyebut 2 orang dirawat di RSUP Prof. Kandou Manado, 1 orang dirawat di RSUD Anugerah Kota Tomohon, 7 orang dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tomohon.

Sementara untuk PDP meninggal dunia hasil pemeriksaan swab testnya sedang ditunggu yaitu 8 orang.

"3 orang dari Kecamatan Tomohon Utara, 2 orang dari Tomohon Tengah, 2 orang Tomohon Selatan, 1 orang dari Kecamatan Tomohon Selatan namun ber KTP Sawangan, Minahasa Utara," papar Yelly.

Selanjutnya PDP keluar namun hasil pemeriksaan swab testnya sedang ditunggu yaitu 2 orang.

Yang 1 orang dari Kecamatan Tomohon Tengah dan orang dari Kecamatan Tomohon Selatan.

Adapun jumlah pasien Bukan PDP sampai hari ini tidak ada perubahan, tetap tercatat 25 orang, dengan rincian sebagai berikut.

Untuk pasien semula PDP namun kemudian meninggal bukan Covid-19, karena setelah dimakamkan diperoleh hasil swab test negatif 9 orang.

Sebaran 2 orang dari Kecamatan Tomohon Utara, 1 orang dari Tomohon Timur, 1 dari Tomohon Tengah, 1 orang Tomohon Barat dan 4 orang dari Tomohon Selatan," jelas Yelly.

Kemudian pasien keluar rumah sakit dengan 2 kali hasil pemeriksaan swab test negatif atau bukan covid-19 tetap 10 orang.

Sedangkan terlapor PDP sebelumnya namun kemudian dinyatakan sudah tidak termasuk kriteria PDP tetap 6 orang.

Adapun untuk pelaku perjalanan (PP) yaitu 1376 orang, serta orang dalam pemantauan (ODP) 21 orang

Sedangkan untuk pasien terkonfimasi positif Covid-19 masih tetap 10, 4 diantaranya masih dirawat, 5 sembuh dan 1 meninggal. (hem)

BERITA TERPOPULER :

 NASA Khawatir Matahari Alami Penurunan, Bisa Sebabkan Periode Musim Dingin yang Brutal

 Sempat Remehkan Covid-19, Pasien yang Sembuh Ini Menyesal, Berikut Kisahnya

 Memanas, Raja Malaysia Beri Saran Agar Jangan Menyeret Negara Ini Lagi ke Ketidakpastian Politik

TONTON JUGA :

 Data Virus Corona di Sulawesi Utara Bertambah 2 Menjadi 116 Kasus

 Perkembangan terkini penanganan virus corona se-Indonesia kembali disampaikan pemerintah pusat, pada Senin 18 Mei 2020.

Pada data sebaran terkini yang dibagikan di website covid19.go.id, menjelaskan bahwa Sulawesi utara pada hari ini terjadi penambahan pasien yang terinfeksi virus corona.

Setelah sebelumnya hanya 114 orang, kini sudah bertambah  2 orang menjadi total keseluruhan menjadi 116 kasus.

Dengan rincian pasien yang tengah dirawat di rumah sakit berjumlah 78 orang, pasien sembuh 31 orang dan meninggal 7 orang.

Sebelumnya juru bicara covid-19 di Sulawesi Utara ( Sulut) dr Steaven Dandel mengupdate jumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Utara (Sulut).

"Yang terpapar untuk dokter total di data kami ada 8 tetapi di pelayanan ada 7 dan ada satu dokter kontak erat rekan dokter yang lain," kata dr Steaven Dandel.

Lanjutnya, ada 4 yang sudah sembuh dan 4 dokter yang masih dalam perawatan.

"Kalau perawat yang terpapar di data kami ada 24 dan 2 sudah sembuh bsetelah dinyatakan 2 kali negatif serta sementara ada 22 perawat yang masih dalam perawatan," ungkapnya.

Selain itu, ia menjelaskan ada tenaga medis yang bukan dokter, bukan perawat dan bukan bidan yang terkonfirmasi di data kami ada 6 orang.

"Yang terdiri dari petugas medical record, apotik dan loper serta lain sebagainya yang termasuk sekitarnya," beber Dandel.

Ia mengatakan, penyebab justru terpapar saat melakukan pelayanan bukan di ruang perawatan Covid-19.

"Yang terpapar justru ada di unit lain dan ada pasien yang tidak menceritakan kronologisnya," pungkas dia.

Terpisah pengamat Kesehatan Sulut Jonesius Manoppo mengatakan solusi terbaik untuk melindungi tenaga medis terpapar covid-19 adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standard WHO.

"Sudah ada pedoman penggunaan APD untuk tenaga kesehatan dan pedoman ini ditiap fasilitas kesehatan ada yang mengawasi," jelas Dosen Epidemiologi ini kepada Tribun Manado.

Dirinya mengatakan, Penggunaan APD sesuai standard ini diawasi oleh Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (PPI) semua fasilitas kesehatan wajib ada. Tugasnya meliputi membuat, memastikan, mengawasi dan mengevaluasi SOP Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi.

"Jadi tim ini memastikan apakah alatnya sudah standar, cara pakainya sudah standar, cara lepas dan pemusnahan sudah sesuai standar atau tidak," jelas Manoppo.

Disatu sisi, kata dia, solusi lain dari mencegah terpaparnya tenaga medis yang menangani langsung pasien covid-19 ini adalah memperkecil arus pasien menuju rumah sakit.

Maksudnya, pasien yang datang di filter atau dilakukan penanganan sebelum masuk rumah sakit atau puskesmas.

Hal berikutnya, penting untuk memberi dukungan moral kepada petugas kesehatan termasuk tidak memberi stigma kepada mereka.

"Berikan juga mereka waktu istirahat dengan mengatur jadwal shift apalagi yang bekerja di ruang isolasi, tujuannya untuk mengurangi stres dan menurunnya sistem imun mereka, sehingga tidak mudah terpapar virus," terang Manoppo.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved