Update Virus Corona Minut
Anak Berusia 5 Tahun di Kecamatan Kalawat Positif Covid-19
"Satu kasus ini berada di Kecamatan Kalawat, berusia 5 tahun tidak ada riwayat perjalanan, positive Covid-19," kata Kadis Kesehatan.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Kasus pandemi covid-19 di Provinsi Sulut tiap hari menunjukkan angka meningkat.
Di Kabupaten Minahasa Utara bertambah satu kasus terjangkit Virus Corona.
Menurut Kadis Kesehatan Minut dr Harly Sompotan, untuk Kasus 115 adalah seorang laki-laki berusia 5 tahun asal Minahasa Utara. Yang bersangkutan tidak ada riwayat perjalanan.
"Satu kasus ini berada di Kecamatan Kalawat, berusia 5 tahun tidak ada riwayat perjalanan, positive Covid-19," kata Kadis Kesehatan, Senin (18/5/2020).
Sementara PDP bertambah dua orang yang sebelumnya 32 orang menjadi 34 orang.
Hal tersebut sebagaimana peta data covid 19 menurut kriteria di kabupaten Minut yang bersumber dari Dinas Kesehatan.
Berdasarkan data per tanggal 18 Mei 2020 hingga pukul 16:00 atau jam 4 sore, sebagaimana rilis tim gugus covid 19 Minut positif Corona sudah ada 8 orang.
Terkonfirmasi yang dirawat sebanyak 5 orang, PDP meninggal dunia ada 8 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 34 orang, Orang Dalam pemantauan (ODP) 2 orang, terkonfirmasi kontak erat resiko tinggi sebanyak 10 orang sembuh baru 1 orang dan konfirmasi positif Corona meninggal dunia 1 orang.
Adapun tim gugus telah selesai melakukan pemantauan terhadap 1003 orang.
Dimana, data tiap kecamatan untuk Likupang Selatan terdapat PDP: 2 (1 aktif dan 1 meninggal). Likupang Timur ODP: 1 dan PDP: 2 (2 aktif). Likupang Barat PDP: 4 (4 aktif) positif 1 dirawat. Wori PDP: 1 (1 aktif). Dimembe PDP: 3 (3 aktif).
Kalawat PDP: 5 (4 aktif, 1 meinggal) positif 2 orang (2 dirawat). Kema PDP: 2 (1 aktif, 1 meninggal) positif 1 (1 dirawat). Kauditan PDP: 2 (1 aktif, 1 meninggal). Airmadidi ODP: 1, PDP: 8 (6 aktif, 2 meinggal). Talawaan PDP: 3 (1 aktif, 2 meniggal) positif 4 orang (2 dirawat, 1 sembuh dan 1 meniggal).
Menurut Kadis Kesehatan Minut dr Harly Sompotan bahwa ada penambahan 1 pasien corona di Kalawat.
"Tetap berdoa dan selalu taati aturan Pemerintah, Pakai masker dan selalu cuci tangan," kata dr Sompotan.(fer)
BERITA TERPOPULER :
• NASA Khawatir Matahari Alami Penurunan, Bisa Sebabkan Periode Musim Dingin yang Brutal
• Sempat Remehkan Covid-19, Pasien yang Sembuh Ini Menyesal, Berikut Kisahnya
• Memanas, Raja Malaysia Beri Saran Agar Jangan Menyeret Negara Ini Lagi ke Ketidakpastian Politik
TONTON JUGA :
Data Virus Corona di Sulawesi Utara Bertambah 2 Menjadi 116 Kasus
Perkembangan terkini penanganan virus corona se-Indonesia kembali disampaikan pemerintah pusat, pada Senin 18 Mei 2020.
Pada data sebaran terkini yang dibagikan di website covid19.go.id, menjelaskan bahwa Sulawesi utara pada hari ini terjadi penambahan pasien yang terinfeksi virus corona.
Setelah sebelumnya hanya 114 orang, kini sudah bertambah 2 orang menjadi total keseluruhan menjadi 116 kasus.
Dengan rincian pasien yang tengah dirawat di rumah sakit berjumlah 78 orang, pasien sembuh 31 orang dan meninggal 7 orang.
Sebelumnya juru bicara covid-19 di Sulawesi Utara ( Sulut) dr Steaven Dandel mengupdate jumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Utara (Sulut).
"Yang terpapar untuk dokter total di data kami ada 8 tetapi di pelayanan ada 7 dan ada satu dokter kontak erat rekan dokter yang lain," kata dr Steaven Dandel.
Lanjutnya, ada 4 yang sudah sembuh dan 4 dokter yang masih dalam perawatan.
"Kalau perawat yang terpapar di data kami ada 24 dan 2 sudah sembuh bsetelah dinyatakan 2 kali negatif serta sementara ada 22 perawat yang masih dalam perawatan," ungkapnya.
Selain itu, ia menjelaskan ada tenaga medis yang bukan dokter, bukan perawat dan bukan bidan yang terkonfirmasi di data kami ada 6 orang.
"Yang terdiri dari petugas medical record, apotik dan loper serta lain sebagainya yang termasuk sekitarnya," beber Dandel.
Ia mengatakan, penyebab justru terpapar saat melakukan pelayanan bukan di ruang perawatan Covid-19.
"Yang terpapar justru ada di unit lain dan ada pasien yang tidak menceritakan kronologisnya," pungkas dia.
Terpisah pengamat Kesehatan Sulut Jonesius Manoppo mengatakan solusi terbaik untuk melindungi tenaga medis terpapar covid-19 adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standard WHO.
"Sudah ada pedoman penggunaan APD untuk tenaga kesehatan dan pedoman ini ditiap fasilitas kesehatan ada yang mengawasi," jelas Dosen Epidemiologi ini kepada Tribun Manado.
Dirinya mengatakan, Penggunaan APD sesuai standard ini diawasi oleh Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (PPI) semua fasilitas kesehatan wajib ada. Tugasnya meliputi membuat, memastikan, mengawasi dan mengevaluasi SOP Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi.
"Jadi tim ini memastikan apakah alatnya sudah standar, cara pakainya sudah standar, cara lepas dan pemusnahan sudah sesuai standar atau tidak," jelas Manoppo.
Disatu sisi, kata dia, solusi lain dari mencegah terpaparnya tenaga medis yang menangani langsung pasien covid-19 ini adalah memperkecil arus pasien menuju rumah sakit.
Maksudnya, pasien yang datang di filter atau dilakukan penanganan sebelum masuk rumah sakit atau puskesmas.
Hal berikutnya, penting untuk memberi dukungan moral kepada petugas kesehatan termasuk tidak memberi stigma kepada mereka.
"Berikan juga mereka waktu istirahat dengan mengatur jadwal shift apalagi yang bekerja di ruang isolasi, tujuannya untuk mengurangi stres dan menurunnya sistem imun mereka, sehingga tidak mudah terpapar virus," terang Manoppo.