Lailatul Qadar
COBA Lihat Matahari Hari Ini Minggu 17 Mei 2020 Jika Bersinar Meredup, Itu Tanda Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang hari
Mulai dari petang, magrib hingga subuh dini hari.
Maka peristiwa apapun yang terjadi sepanjang waktu tersebut berarti terjadi pada Lailatul Qadar.
Bila mana seseorang beribadah maka ia beribadah ketika Lailatul Qadar.
Meski begitu, besar kecilnya pahala yang ia dapatkan tergantung dari kualitas dan kuantitas ibadah yang dikerjakan pada malam tersebut.
Maka dari itu, sekalipun ia hanya mengerjakan ibadah wajib, namun ia mendapatkan bagian ibadah Lailatul Qadar.
Hal ini sebagaimana dijelaskan menukil dari hadis diriwayatkan Imam Malik.
أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ كَانَ يَقُولُ: مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
Bahwa Said bin Musayib pernah mengatakan, “Siapa yang ikut shalat isya berjamaah di Lailatul Qadar, berarti dia telah mengambil bagian Lailatul Qadar.” (Muwatha’ Malik, no. 1146).
Dari penjelasan hadis di atas paling tidak kaum muslimin optimis mengejar malam lailatul qadar.
Karenanya setiap orang yang beribadah di dalamnya mendapatkan tempat kemuliaan.
Namun banyak dan sedikitnya tergantung pada kesungguhan diri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mereka yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan petunjuk dan kemudahan dari Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)