528 Orang Diperiksa Rapid Test, Dandel: Hasilnya 17 Orang Reaktif

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Satuan Gugus (Satgas) Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut) sebagai Juru Bicara (Jubir) Steaven Dandel menyampaikan di Sulut telah melakukan pemeriksaan Rapid Test dari Kabupaten dan Kota, Sabtu (16/5/2020).

"Kami dari Dinas Kesehatan Provinsi hari ini, telah melakukan 528 rapid tes dengan hasil 17 yang reaktif," kata Steaven.

Menurut Dandel hal ini menjadi, perhatian bagi kita semua bahwa semakin hari klien yang ditemukan dengan rapid tes yang reaktif lebih mudah ditemui ini menjadi signal epistemologi bahwa Covid-19 sementara terjadi dengan banyaknya kasus reaktif.

• Dandel Harap Masyarakat Perhatikan Protokol Kesehatan di Tengah Persiapan Hari Raya Idul Fitri

"Ternyata sebagian besar orang dengan kekebalan tubuh mampu menekan reaksi dari virus ini sehingga kemudian diambil sampel walaupun hasilnya reaktif ternyata mereka tidak positif ketika di swab," tambah Dandel.

Steaven juga menyebut, melalui sistim yang dibangun di provinsi maupun kabupaten kota, ada begitu banyak tim yang terlibat di dalam surfelen ini.

"Sedangakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 134, sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 112 orang," ucapnya.

Dandel juga menyampaikan Kota Manado menjadi penyebab terbesar untuk PDP dengan jumlah 56, yang diikuti oleh Kabupaten Minahasa Utara dengan jumlah 14, Minahasa 13, Bitung 10, Tomohon 5, Minahasa Selatan 4, Bolaangmongondow Utara 1, Minahasa Tenggara 2, Bolmong 3, Sangihe 1 dan dari luar wilayah terlapor ada 3 pasien. (fis)

Rincian 9 Kasus Baru Covid-19, 7 Warga Manado 2 Minahasa Utara

Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel menjelaskan rincian 9 data pasien virus corona baru di Sulawesi Utara, pada (Sabtu 16/5/2020)

Dandel menyebut Kasus-kasus baru positif covid-19 yang diumumkan itu berasal dari Manado dan Minahasa Utara.

• Per 16 Mei 2020, Tomohon Koleksi 10 Pasien Positif dan 24 Orang Dinyatakan Reaktif Rapid Test

Berikut penjelasannya:

Pasien 106: Laki-laki 46 tahun asal Manado, Tenaga Medis.

Pasien 107: Laki-laki, 49 tahun asal Manado, Tenaga Medis

Pasien 108: Laki-laki, 30 tahun, asal Manado, Tenaga Medis

Pasien 109: Laki-laki, 42 tahun, asal Manado, Tenaga Medis

Pasien 110: Laki-laki, 24 tahun asal Manado, Tenaga Medis

"Kelima kasus ini adalah tenaga kesehatan yang bertugas di klaster fasilitas kesehatan B yang ada di kota Manado," ucap Dandel.

Pasien 111: Laki-laki, 35 tahun, asal Minahasa Utara, tidak punya riwayat perjalanan dan kontak pasien positif.

Pasien 112: Laki-laki, 28 tahun asal Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien 46, yang merupakan klaster Pasar Pinasungkulan.

Pasien 113: Laki-laki, usia 28 tahun asal Minahasa Utara, tidak punya riwayat perjalanan.

Pasien 114: Laki-laki, berusia 30 tahun asal Manado, tidak ada riwayat perjalanan.

"Keluarga mereka juga dibuat dengan tidak semestinya, dikucilkan, karena tidak ada seorangpun yang ingin terpapar," tegas Dandel.

Setiap jumpa pers Dandel terus mengajak masyarakat agar terus berdoa kepada Tuhan, apapun agamanya agar pandemi ini cepat berakhir.

Jubir juga meminta, agar semua masyarakat saling topang menopang, agar virus ini cepat berakhir dan tidak ada diskriminasi.

"Mari kita selalu berdoa untuk para pasien," jelas Dandel. (fis)