Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kluster Gowa Sumbang Tiga Kasus Baru di Sulut: 82 Orang Terinfeksi Corona

Lagi, delapan orang positif terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Utara. Total sudah ada 82 kasus

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Juru bicara Satgas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel. 

Ada pria, suami yang menemani istrinya ke dokter yang positif itu. Sadly pun meminta kepada warga untuk menginfokan, bilamana ada orang yang juga punya kontak dengan pasien 63 tapi enggan melapor.

Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu dr Tanty Korompot memastikan bahwa satu di antara tiga pasien positif Corona yang masih dirawat di RSUD Kotamobagu adalah seorang dokter atau tenaga medis. Ia menjelaskan, pasien merupakan dokter di Bolaang Mongondow, namun tinggal di Kotamobagu.

Hingga pekan kedua di Mei 2020, Pemkab Bolsel mencatat sekitar 1.022 pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal masuk Bolsel.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolsel, dr Sadly Mokodongan ketika ditemui Tribun Manado di Desa Molibagu, kemarin. Menurut Sadly, paling banyak pelaku perjalanan datang dari Provinsi Gorontalo. "Sampai minggu kedua kurang lebih ada 1.022 orang dari daerah transmisi lokal yang masuk ke Bolsel, paling banyak dari Provinsi Gorontalo," ujarnya.

PA 212 Desak Masjid Segera Dibuka: Pemerintah Jangan Bersikap Diskriminatif

Ia menambahkan para pelaku perjalanan langsung dipantau ketika masuk ke Bolsel. "Kami langsung kirim tim ke setiap rumah mereka berkoordinasi dengan setiap puskesmas dan pustu yang ada," aku dia. Para pelaku perjalanan paling banyak datang dari kalangan mahasiswa.

Pemkab Bolsel juga merilis hasil swab test seorang yang mengikuti kegiataan keagamaan asal Kecamatan Helumo. Meski sempat reaktif melalui rapid test, namun hasil swab memastikan dia negatif Corona.

Minahasa Tenggara, daerah pertama di Sulut menyediakan rumah singgah sebagai tempat karantina pelaku perjalanan dari luar daerah. Hingga kemarin, 6 orang yang dirawat di rumah singgah. "Memang sebagian orang yang dikarantina telah selesai dilakukan pengawasan selama 14 hari dan dinyatakan tak memiliki gejala Covid-19 dan dipulangkan setelah melakukan 2 kali rapid test," tutur Direktur Utama (Dirut) RSUD Mitra Sehat, dr Lusy Mewengkang.

Kepala Dinas Kesehatan Mitra Helny Ratuliu mengatakan, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan pihak RSUD bila ada hal baru yang didapati selama masa karantina para pelaku perjalanan. "Koordinasi tetap jalan terus, dan memang hingga saat ini belum ada ketambahan untuk karantina bagi para pelaku perjalanan," ujar Ratuliu. 

Prof dr Boetje Moningka
Prof dr Boetje Moningka (istimewa)

Prof Boetje Usulkan Tes Swab Massal

Tenaga medis (dokter dan perawat) yang terpapar Coronavirus disease 2019 makin banyak di Sulawesi Utara. Fenomena ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Pakar kesehatan Prof dr Boetje Moningka mengatakan, peningkatan tenaga medis yang terpapar Covid-19, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, tidak tersedianya alat pelindung diri (APD) yang memadai bagi tenaga medis.

"Sehingga ini perlu menjadi catatan khusus yang wajib diseriusi, sebab para tenaga medis merupakan orang yang paling rentan dan memiliki risiko tinggi penularan, sehingga wajib sigap dalam berbagai kondisi," kata guru besar dari Universitas Sam Ratulangi ini, Rabu (13/5/2020). "Kedua adalah tidak jujurnya pasien yang dirawat, terkait gejala maupun riwayat perjalanan, juga menjadi penyebab tertularnya tenaga medis," bebernya.

Kemudian, tambah Boetje, faktor yang paling menakutkan sudah adanya orang tanpa gejala (OTG) yang berkeliaran. "Karena dari beberapa suspect positif di daerah, misalnya di Kotamobagu, ada dua orang yang memang tak terdeteksi alias tanpa gejala. Sehingga ini perlu menjadi perhatian pemerintah, untuk memperkuat tracking maupun pengadaan tes Covid-19 secara massal," tegasnya.

Boetje berharap, setelah maraknya fenomena tenaga medis yang tertular Covi-19, pemerintah dapat memperbaiki berbagai kekurangan yang ada selama ini, baik penambahan APD, memperkuat sistem tracking dan menginisiasi swab test massal kepada orang yang berisiko terpapar, guna menemukan OTG, yang bisa saja menularkan Covid-19 lebih banyak.

Garda terdepan dalam perang Covid-19, para dokter dan perawat. Dari 84 pasien positif sampai Rabu kemarin, sudah ada beberapa dokter dan perawat yang terinfeksi karena melakukan tugas kemanusiaan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Daldel mengatakan, tidak ada dokter dan perawat yang meninggal terpapar virus. "Kalau dokter yang secara langsung melakukan perawatan, ada yang merupakan kontak erat kurang lebih ada 4 dokter yang terkonfirmasi positif," kata Steaven.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved