News
Kepala Perangkat Daerah Terpaksa Keluar dari Ruang Sidang DPRD Bitung, Awal Rapat Banggar Ricuh
Berkembang, pimpinan DPRD Bitung akhirnya kembali membacakan surat undangan rapat kerja yang disebar.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kericuhan terjadi mengawali pelakanaan rapat kerja bersama badan anggaran (Banggar) DPRD Kota Bitung, dengan pihak terkait dalamrangka pembahaan mengenai realisasi anggaran penanganan Covid 19 serta bantuan kepada masyarakat Kota Bitung, di ruang sidang Rabu (13/5/2020).
Awalnya rapat yang dipimpin Ketua DPRD Aldo N Ratungalo dan wakil ketua Kegen Kojoh, menghadirkan pihak eksekutif asisten 1 Frangky Ladi mewakili ketua tim anggaran pemerintah daerah (TAPD), kepala badan keuangan dan aset daerah (BKAD) Albert Sarese, Kadis Kesehatan dr Jeannet Watuna, Kadis Sosial Give Mose, Kepala BPBD Robert Ruddy Wongkar, Dinas perhubungan dan lainnya.
Tiba-tiba setelah ketukkan palu sidang pertanda rapat di buka dan terbuka untuk umum, sejumlah personil DPRD Bitung yang tidak masuk Banggar melakukan protes.
Nampak Alexander Voke Wenas dan Ramlan Ifran, yang tidak masuk Banggar memprotes substansi pembahasan yang ada di dalam undangan hanya sebatas anggaran.
Sehingga yang di hadirkan dalam rapat hanya TAPD saja tanpa para kepala dinas yang terkait dengan percepatan penanggulangan Covid 19.
Berkembang, pimpinan DPRD Bitung akhirnya kembali membacakan surat undangan rapat kerja yang disebar.
"Kami sudah sampaikan di WA grup untuk melakukan rapat komisi dengan mitra terkait," kata Aldo Ratungalo ketua DPRD lalu menskors rapat.
Puncak dari kericuhan mankin memas saat skor, dimana anggota DPRD Beno Mamentu menyampaikan argumennya di hadapan anggota DPRD Hasan Suga, Erauw Sondakh, Ramlan Ifran dan Alexander Wenas.
"Jangan undangan pesta nikah, yang datang untuk orang mati," cetus Ramlan.
Sementara itu Beno Mamentu bersikeras, saat dalam kondisi skors ada rapat singkat dengan para kepala dinas dan komisi untuk mencari solusi agar tidak ada informasi yang liar di masyarakat.
Kekisruhan terus berlanjut, karena Beno meminta transparansi anggaran penanggulangan Covid 19 yang di geser pemerintah.
Hingga, pimpinan DPRD merevisi undangan rapat kerja Banggar hanya akan membahas realisasi anggaran penanganan Covid 19.
"Jadi rapat hanya TAPD dan personil Banggar DPRD Bitung," ucap Alexander Wenas merespons revisi undangan rapat Banggar sambil meminta pimpinan DPRD mempersilahkan yang tidak ada kaitan untuk keluar ruangan.
Mengenakan pakaian dinas serba warna putih-putih, para kepala perangkat daerah (KPD) yang tidak terlibat dalam pembahasan anggaran, keluar satu per satu dari ruangan.
Ramlan Ifran sekretaris Fraksi Partai Nasdem saat diwawancarai usia keluar dari ruangan mengatakan, awalnya menghargai maksud baik dari jajaran Banggar guna membahas anggaran covid 19.