News
Kajian Awal Pembukaan Fasilitas Publik, Achmad Yurianto: Itu Masih Pendapat Bukan Rencana
"Itu masih pendapat kan. Itu masih pendapat bukan rencana," kata Yurianto pada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Adanya wacana untuk membuka fasilitas publik terkait pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 masih sebatas pendapat.
Kabar tersebut tentunya jadi angin segar bagi seluruh masyarakat yang sudah lama berdiam diri di rumah sejak adanya Covid-19.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengaku belum ada komunikasi antar kementerian dan lembaga terkait kajian awal pembukaan berbagai fasilitas publik terkait pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Diketahui, kajian awal itu dibuat oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.
"Itu masih pendapat kan. Itu masih pendapat bukan rencana," kata Yurianto pada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Yurianto yang juga menjabat sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona pun enggan berkomentar lebih banyak lagi.
Sebab, kata dia, kajian tersebut tidak dibuat bersama-sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Orang Kemenko juga enggak bikin rencananya sama kita kok (gugus tugas). Mungkin itu pendapatnya sendiri," ungkapnya.
Diketahui, foto skenario pemulihan ekonomi Indonesia beredar luas dan diperbincangkan di jagat maya.
Foto tersebut menunjukkan timeline beroperasinya kembali berbagai sektor.
Kementerian Koordinator Perekonomian menyampaikan, foto yang beredar luas tersebut merupakan bagian dari kajian awal pemerintah dalam menentukan kebijakan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Yang beredar di masyarakat tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca-pandemi Covid-19," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (7/5/2020).
Berikut isi kajian awal Kemenko Perekonomian tersebut:
1. Fase pertama, yang dilakukan pada 1 Juni 2020 ialah membuka kembali operasional industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B), dengan tetap menerapkan social distancing.
2. Fase kedua yakni pada 8 Juni 2020, toko, pasar, dan mal diperbolehkan beroperasi kembali.